“Suatu yang terlupakan adalah kenangan, hanya terlupa bukan terbuang ataupun disimpan.”
***
"Syakila ini mana ye?." Gunam Ara membuat seorang di sebelahnya menoleh.
"Ke rumah Gian." Kata orang di sebelah Ara.
"Gian siapa?." Tanya Ara pada Deon, yap Deon! Ara dan Deon sedang duduk berdua di halte depan sekolah. Karena Deon terpaksa harus menemani Ara menunggu sang mama menjemput, Deon sudah berencana melarikan diri dari sang singa betina alias Ara, Namun gara-gara kunci motor kesayangan Deon dipegang sang Singa betina!.
"Anak nya ayah nya Gian." Jawab Deon asal membuat Ara langsung mencubit keras lengan Deon.
"Ya jelas lah! Tapi masalah nya gue nggak tau Gian tuh siapa!." Kata Ara terlanjur kesal pada Deon.
"Yaudah." Sahut Deon seadanya membuat Ara bertambah kesal.
"Kok cuma yaudah?." Ujar Ara kecewa.
"Terus gimana? Aku cinta kamu atau aku sayang kamu? Cuihh nggak sudi!." Ujar Deon membuat Ara marah.
"Eh lo jangan belagak songong ye! Belum tau Adara Salsabilla lo?."
"Emang siapa?."
"Ya gue lah!."
"Terus kenapa?."
"Ya nggak tau!."
"Gajelas." Kata Deon dengan raut datar, setelah mendengarkan kegajean Ara.
"Bodo amat ye!." Sahut Ara yang aslinya nggak mau kalah. "Eh emang dari tadi kita ngomongin apa sih?." Lanjut Ara kebingungan.
"Kita?, Nggak salah nih? Kan dari tadi lo yang bacot terus." Timpal Deon tak Terima.
"Jahat banget lo!, gue do'ain azab lo jodohnya gue." Do'a macam apa ini geng?. Ada apa dengan Ara?.
"Dih amit-amit ogah gue!, mending gue nikah sama kambing. Masih warasan kambing sama cantikan kambing deh kayaknya ketimbang lo." Ujar Deon membuat Ara kesal."kalau jodoh lo sama bidadari kayak gue harusnya bersyukur bukan kek gitu!." Jawab Ara dengan percaya diri.
"Mata lo bersyukur, gue bobrok tiap hari ngadepin lo!."
"Dih gue nggak senyusahin itu."
"Lo kek gebet banget pengin gue nikahin deh!."
"Nggak apa kali, emang lo mau nikah sama gue? Kan gue cantik nih, gabisa masak, sering nyusahin, banyak bacot gitu. Tuh kurang apa gue? Massa lo nggak mau sama gue?."
"Goblok! Mending gue cari yang lain."
"Dih, ntar nyesel."
"Enggak mungkin!."
"Jangan gitu deh, paling lo mau sama gue!."
"Lo ini pede banget ya!."
"Wuih! Jelas dong."
"Dasar gila." Umpat Deon pada Ara, namun Ara dapat mendengarnya jelas.
"Lo ngatain siapa hehh?!." Tanya Ara ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ateleìotes
Teen FictionCerita cinta ini tak kan pernah selesai oleh waktu yang terus bergulir.