Painful Love (Discontinue)

Reciprocal Love Part 2

~°~°~°~

Sejak malam itu, kami berpisah kamar. Aku mulai mengabaikan Yukhei dan mulai sibuk membantu mertuaku.

Mertuaku tidak tahu kalau kami sudah berpisah kamar, karena rumah kami sudah terpisah. Aku bersyukur karena aku lelah bersandiwara di depan mertuku itu.

"Haechanie~"

"Ye, eomonim~"

Aku tersenyum mendekati ibu mertuaku. Dia semakin memanjakanku semenjak aku mengandung.

"Hari ini tabit akan datang untuk memeriksa mu, kuharap cucuku ini sehat ya"

"Ye eomonim, aku pun berharap begitu"

Aku tersenyum bahagia sambil mengelus perutku. Aku memikirkan apa yang sedang dilakukan Yukhei sekarang.

°°°°

Yukhei terlihat sangat gusar, sangat terlihat dia sedang mengcemaskan sesuatu. Tangan terus mengetuk- getuk meja. Dahinya mengkerut seperti berpikir keras.

"Yukhei"

"HM"

"Yukhie"

"HM"

"HWANG YUKHIE"

"HAH ADA APA?"

"Yukhei beraninya kau!!"

"Mohon ampun Putra Mahkota" kepala menunduk dalam memohon ampun.

"Aku sudah memanggilmu sejak tadi, sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan padaku" Lee Jeno menatap jengah Yukhei.

"Kau sudah mendengar kehamilan istriku kan?"

Deg

Mungkin Haechan adalah masa lalu seorang Lee Jeno, tapi sedikit terkejut mendengar kabar itu langsung dari suami mantan kekasihnya itu.

"Aku baru mendengarnya darimu" jawabnya dingin agar tak terlihat terkejut.

"Kupikir adikku sudah menyampaikannya padamu, tetap setelah Injun hamil anak kedua kalian, haechan mengandung anak kami"

"Kalau begitu selamat atas kehamilan pertama istrimu, semoga mereka bahagia selalu dan aku berharap bayi mu sehat"

"Seja Jeoha"

"Hm"

"Aku"

"Kau belum juga mencintai Haechan?"

"Jeno-ya"

Panggilan itu terucap saat posisi mereka bukan sebagai Putra Mahkota dan panglimanya. Melainkan sebagai sahabat karib.

"Hwang Yukhei, ingat janjimu padaku untuk membahagiakan matahari ku"

Tangan Yukhei mengeras mendengar kata-kata yang keluar dari bibir seorang Lee Jeno. Dia mulai berpikir apa Lee Jeno masih mengharapkan Hwang Haechannya.