Happy Reading
"Papa pulang!" ujar lelaki berjas yang baru saja memasuki rumah. Dari arah tangga nampak gadis kecil berlari menghampiri sosok lelaki tersebut. "Papa!" ujar sang gadis. "Hai anak papa kenapa lari-larian nanti kalo jatuh gimana?" ujar lelaki tersebut. Gadis tersebut hanya menggulum senyum menanggapi sang papa.
Gashela Gritelle Geovanka, gadis yang dulu hidup dengan penuh kasih sayang dari orang tuanya kini harus hidup sebatang kara dirumah besar nan mewah. Beruntung bibi Gashela adik dari ibunya mau berbaik hati menemaninya tinggal dirumah dan merawatnya sampai saat ini.
Sebenarnya bibi Gashela tidak sebaik yang kalian harapkan. Bibi Gashela sangat membenci Gashela itu karena bibi Gashela mengira kalo Gashela lah penyebab kakaknya tiada. Bibi Gashela hanya merawat Gashela karena amanah dari kakaknya saja. Jika kakaknya tak memberi amanah tersebut maka bibi Gashela tak sudi untuk merawat Gashela biarlah Gashela hidup sebatang kara didunia ini.
"Bibi Jean sarapan sudah siap," ujar Gashela. Gadis itu sedang menata beberapa piring yang isinya lauk pauk yang akan membuat siapa saja tergiur dengan melihatnya. Bibi Jean turun kebawah untuk sarapan sedangkan Gashela sedang mengambil beberapa piring lagi. "Bibi Jean apakah boleh aku mengikuti kelas menari?" ujar Gashela. Bibi Jean hanya mengerutkan dahinya mendengar perkataan Gashela "kelas menari?, kalo kamu ikut kelas menari siapa yang mau bersihin rumah, masak, cuci piring, menyapu halaman," ucap bibi Jean Sarkas. Gashela hanya menunduk mendengar ucapan bibi Jean. "Dengar ya, kamu gak boleh ikut kelas menari," ucap bibi Jean. Gashela yang mendengar itu merasa sedih kenapa bibinya tak mengizinkannya ikut kelas menari.
"Tapi kenapa bi?" tanya Gashela
"Kenapa kamu bilang!" bibi Gashela mulai naik darah. "Kamu tuh ya! Kamu sadar gak sih kalo kamu tuh gak pantas ikut kelas menari! Kamu sekarang tinggal sama bibi jadi kamu harus nurut sama bibi ngerti kamu!," ucap bibi Jean penuh emosi.
"Iya bi," ucap Gashela lemah. Selesai membersihkan meja makan Gashela segera kesekolah. Hari ini dia ada jadwal untuk piket kelas beruntung tadi bibinya sarapan agak awal jadi dia bisa pergi kesekolah pagi. Langkah Gashela perlahan menyusuri lorong sekolah masih terlalu pagi untuk kesekolah. Gashela bergegas kekelas selesai meletakkan tas dan mengambil beberapa buku diloker Gashela langsung membersihkan ruang kelasnya. Selang beberapa menit Gashela selesai membersihkan ruang kelasnya. Para muridpun mulai nampak berdatangan.
"Shel!" sapa gadis berponi pendek. "Pagi Pyora," sapa Gashela gadis berponi pendek itupun berjalan kearah meja Gashela sambil membawa kertas yang Gashela ketahui adalah formulir untuk kelas menari. "Tara!" ucapa Pyora antuasias "lihat deh, apa yang aku bawa formulir kelas menari aku sengaja membawa dua karena aku mau memberikannya kekamu," ucap Pyora.
Tangan Gashela meraih formulir kelas menari tersebut menatapnya dengan nanar "kamu tuh ya! Kamu sadar gak sih kalo kamu tuh gak pantas ikut kelas menari! Kamu sekarang tinggal sama bibi jadi kamu harus nurut sama bibi ngerti kamu!" Kata-kata bibi Jean tergiang dikepala Gashela jujur saja sebenarnya Gashela ingin sekali mengikuti kelas menari tersebut.
"Shel! Kok bengong ayo diisi pulang sekolah kita langsung ketempatnya," ujar Pyora. "Ah aku gak ikut kelas menari," ucap Gashela sebenarnya dia merasa tak enak karena Gashela lah yang mengajak Pyora untuk ikut kelas menari sekarang dia yang malah tak ikut. "Kenapa?" tanya Pyora "aku hanya sedang tak ingin," bohong Gashela karena jauh didalam hatinya dia sangat menginginkannya.
"Kok kamu gitu sih! Kan kamu yang ngajakin aku kenapa sekarang malah kamu yang gak ikut!" protes Pyora. "Iya maafin aku ya, tapi aku janji kalo kamu dapat nilai bagus dikelasmu aku akan memberika poster BLACKPINK terbaru," ucap Gashela. "Beneran?" tanya Pyora antusias. "Iya," jawab Gashela sambil tersenyum geli melihat temannya yang mudah dibujuk hanya karena sebuah poster "dia benar-benar seorang BLINK" batin Gashela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gashela (ON GOING)
Short StoryGashela hidup dengan tekanan dan siksaan dari bibinya. Bibinya mengambil alih semua milik Gashela. Ketika Gashela berjuang dengan kematian datanglah orang yang paling Gashela rindukan selama ini.......... Akankah hidup Gashela bahagia? Atau dia bera...