9

24 4 1
                                    

Happy reading




Setelah mengetahui keberadaan Langit, Senja bergegas berjalan mendekati langit yang sedang menangkupkan kedua tangannya di wajahnya. Terlihat betapa sedihnya raut wajah Langit saat ini. Seorang murid nakal dan terkenal ketus mampu berada pada titik terpuruk. Tak menyangka di luaran sana banyak orang yang menganggap bahwa Langit adalah manusia yang selalu hidup dalam keadaan serba tercukupi dan pastinya selalu bahagia, tapi senja saat ini melihat betapa terpuruknya Langit. Menangis dalam diam dan menatap kosong hamparan ombak yang bergulung di pantai.

Senja duduk di dekat Langit. Dan mensejajarkan pandangannya menghadap Langit. Langit dikagetkan akan kehadiran sosok yang selalu dia sakiti akhir akhir ini. Senja yang duduk dengan pandangan mata menghadap Langit dengan senyum yang selalu ia tampilkan di depan orang.

"Kalau punya masalah jangan di pendam sendiri, kak langit bisa kok cerita ke aku."ucap senja lembut

"Kenapa lo masih baik, padahal gue cowok brengsek yang selalu nyakitin banyak perempuan."ucap langit dengan wajah yang masih terlihat sedih

"Karena setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Dan setiap orang juga memiliki hak untuk menerima maaf dari orang lain,"ucap senja dengan masih memandang Langit

"Kenapa lo ngga benci gue aja. Gue bukan cowok baik yang pantas mendapat maaf dari orang."balas langit lagi

"Siapa bilang kakak ngga pantes dapat maaf dari orang? Tuhan aja selalu mengampuni hambanya yang berbuat dosa sekalipun dosa itu sangat besar. Masa kita hanya sebagai hambanya tidak mau memaafkan kesalahan sesama manusia."ucap senja

Langit hanya diam menerima ucapan Senja. Dia kembali menatap hamparan ombak yang masih setia bergerak sepanjang waktu dan memandang langit senja yang terlihat indah dihadapannya.

"Maafin gue,"ucap Langit terdengar jelas

Senja yang mendengar ucapan maaf dari Langit seketika terdiam.

"Kamu maukan maafin aku?"tanya Langit

"Kesalahan yang dilakukan memang benar benar membuat aku sakit, bukan sakit fisik tapi sakit hati yang sakitnya melebihi sakit karena luka goresan dan sakitnya ngga dengan mudah hilang tapi luka itu akan tetap membekas dalam hati, tapi aku hanya seorang manusia yang memiliki kewajiban untuk saling memaafkan. Aku maafin kak Langit,"ucap senja diakhiri dengan senyum yang sangat manis

"Sekali lagi aku minta maaf, aku memang bukan cowok yang pantas dengan mudah mendapatkan maaf dari orang baik. Aku seperti ayahku yang selalu menyakiti perempuan. Aku memang brengsek."ucap langit penuh dengan kepenyesalan.

"Kak langit ngga boleh menyalahkan diri sendiri. Ini semua telah terjadi, biar saja yang kemarin menjadi kenangan."ucap senja memandang langit dengan pandangan yang teduh, mampu meluluhkan hati langit yang sedang dalam kesulitan

"Makasih,"ucap langit suara lirih

Keduanya sama sama diam menikmati langit senja di bibir pantai. Menikmati semilir angin yang lembut menyentuh kulit, serta burung yang berterbangan seolah melambai ke arahnya.

"Kak, kakak kalau ada masalah bisa kok cerita sama aku!"ujar senja menghadap langit

Langit kembali mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

"Saya sudah tidak sanggup hidup denganmu lagi, saya akan melepaskan kamu. Hari ini saya talak kamu Sarah."ucap Bramandhito

"Kenapa mas, kenapa kamu ceraiin aku?"tanya Sarah dengan tangis yang masih terdengar jelas

"Saya dari dulu ngga pernah cinta sama kamu, saya menikah sama kamu karena perjodohan, dan saya telah melaksanakan perjodohan tersebut. Sekarang saya akan melepaskan kamu, saya tidak ingin berumah tangga tanpa dasar cinta."ucap Bramandhito

Langit kembali menundukan kepalanya menghadap kebawah. Hatinya sakit mengingat perkataan sang ayah yang telah pergi begitu saja meninggalkan bundanya saat telah menepati janjinya.

Senja yang melihat raut wajah Langit yang berubah sendu lagi, menjadi merasa bersalah karena telah bertanya, yang jelas jelas dia bukan orang penting yang pantas mendapatkan tempat curahan hati Langit.

"Maaf kak, aku ngga bermaksud seperti itu,"ucap Senja dengan menunduk."kalau kakak ngga mau cerita juga ngga papa kok."lanjutnya

"Keluargaku telah hancur."ucap Langit lirih

Tiga kata yang mampu membuat kaget Senja dalam sekejap. Mencoba kembali mengingat perkataan langit seperkian detik lalu, bahwa keluarganya telah hancur. Itu seperti petir yang tiba tiba terdengar di cuaca yang cerah.

"Dia telah menceraikan bundaku. Dia brengsek. Setelah mendapatkan apa yang diinginkan dia pergi begitu saja."lanjut langit dengan nada sendu

"Mereka menikah atas dasar perjodohan. Setelah mereka menikah dan memiliki keturunan, dia meninggalkan bundaku."ucap Langit

Tanpa aba aba air mata langit meluncur dipipinya. Mengucapkan kalimat tersebut dengan bibir bergetar. Rasa tidak tega muncul dibenak Senja, ingin rasanya bisa menguatkan langit saat ini, tapi jika diingat posisinya sekarang, senja sadar dia siapa.

"Dia brengsek,"teriak Langit keras.

"Kecewa boleh kak, tapi kita jangan melupakan kebaikan yang telah dia berikan pada kita. Jangan jadikan satu kesalahan, kakak melupakan semua pengorbanan ayah kakak selama ini."ucap Senja mencoba memberi nasihat pada Langit

"Semua yang ada di dunia ini memang bukan hanya milik kita kak. Kita hanya salah satu dari berjuta juta makhluk yang membutuhkan kebahagiaan. Dan kita hanya bisa menjalankan dengan ikhlas semua takdir yang telah digariskan Tuhan untuk kita."lanjut Senja

"Sekarang kakak jangan sedih lagi. Senja yakin kak langit kuat dan bisa jalanin semua kenyataan ini. Ingat kak! Masih ada bunda yang butuh kakak."ucap senja memberi semangat

Setelah mendengar penuturan dari senja dengan cepat langit menghambur memeluk Senja. Saat ini memang senja yang dapat meringankan bebannya.

Mendapatkan pelukan dari langit dengan tiba tiba, membuat senja kaget. Dalam pelukannya langit masih meluapkan segala masalahnya lewat air matanya. Senja tau betapa terpukulnya langit saat ini. Senja membiarkan langit puas melepaskan segala masalahnya. Hanya ini yang dapat senja berikan pada langit saat ini.

Setelah cukup merasa lega, langit melepaskan pelukannya. Langit menjadi merasa tidak enak terhadap Senja, wanita yang selalu di sakitinya, justru selalu ada dikala langit terjatuh.

"Maaf,"ucap langit lirih

"Ngga papa, hanya itu yang dapat aku lakukan untuk membuat kak langit melupakan sedikit masalah kak langit saat ini."jawab senja dengan tersenyum. Tangan mungilnya terulur menyeka sisa air mata di pipi Langit.

Langit tersanjung mendapatkan perlakuan manis Senja. Selama ini langit telah dibutakan oleh kegengsian, membuat dirinya buta karena tidak melihat ada sosok bidadari baik di depan matanya.

"Makasih."ucap langit

"Untuk?"tanya senja bingung

"Untuk perjuangan kamu selama ini,"jawab Langit

"Makasih masih mau berjuang untuk aku, Senja."lanjut langit sambil menatap manik mata indah senja dan tangannya terulur menggenggam tangan mungil senja

"Aku akan belajar mencintaimu,"ucap Langit masih setia menatap senja dengan tatapan penuh dengan janji

*Langit Senja*

Tuhan sudah mengatur kapan dan kepada siapa Ia memberi kebahagiaan.

Senja

Jangan lupa vote dan komen ya💙

Kebumen, 03 Januari 2021
💖   
Uswatun Khasanah

See you next part💙

Langit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang