꧁𖤓NOTE𖤓꧂
Budayakan untuk selalu tinggalkan jejak kalian dengan cara vote & komen^_^
.
.
.
꧁𖤓HAPPY READING𖤓꧂Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar setengah jam yang lalu. Siswa-siswi SMA Rajawali sudah pulang ke rumah masing-masing. Tapi tidak dengan Cakra, Davit, Kenzo, dan anggota OSIS lainnya.
Mereka baru saja selesai dari rapat yang di adakan oleh ketua OSIS mereka yaitu Devon.
Sekarang Cakra, Davit, dan Kenzo sedang menuju kekelas untuk mengambil tas yang masih mereka tinggalkan disana.
Sesampainya dikelas Cakra dan Davit malah duduk dibangkunya masing-masing dan membuka ponselnya untuk bermain game online.
"Eh, lo pada nggak mau pulang?" tanya Kenzo.
"Ntar," jawab Cakra dan Davit secara bersamaan tanpa melihat ke arah Kenzo yang sedang berdiri dihadapan mereka, karena mereka sedang mulai asik bermain gamenya.
"Kalian nggak bosan apa main game mulu?"
"Nggak," jawab mereka secara kompak lagi.
Kenzo mendengus kesal. "Kompak amat, jangan-jangan kalian jodoh."
"Jodoh sama dia?!" tanya Davit sambil menatap serta menunjuk Cakra.
"Najis!" balas Cakra.
"Serasa nggak dianggap gue disini," ucap Kenzo mencibir.
"Bodo amat," jawab Davit sedangkan Cakra sedang fokus dengan gamenya dan tidak menggubris omongan Kenzo lagi.
Kenzo mendengus kesal lalu mengambil tasnya.
"Dahlah daripada gue terus-terussan dianggurin disini, mending gue pulang. Males bener gue ngelihatin orang main game. Mana hp gue lowbet lagi! "
"GUE CABUT!" ucap Kenzo lalu langsung pergi meninggalkan kelasnya.
"Gue juga pulang," ucap Cakra sambil memasukkan ponselnya dalam saku celana dan mengambil tasnya lalu melenggang pergi meninggalkan Davit sendirian.
"Masa gue ditinggal sendirian sih? Untung gue nggak jomblo. Untung gue dah punya gebettan. Kalau jomblo bisa-bisa mbak Kunti nembak gue."
"Idih ogah banget! Mending gue ditembak sama Vina daripada sama mbak Kunti."
Davit melihat sekeliling kelasnya, kelasnya terasa amat sepi, karena hanya ada dia seorang diri. Ia meneguk salivanya. "Kok gue merinding ya?"
Tiba-tiba...
Jeder!
Jendela kelas tiba-tiba tertutup karena terkena angin, tapi refleks membuat Davit merasa takut.
"Davit tenang, tenang. Lo kan pemberani, lo kan laki," tapi sedetik kemudian, ia kembali merasakan sunyi dan membuatnya kembali merinding.
"HUA... HA... HANTU!" ucap Davit langsung berlari ngacir sampai lupa untuk membawa tasnya.
Setelah menyadari bahwa ia tak membawa tasnya, akhirnya dengan terpaksa ia harus kembali ke kelas nya untuk mengambil tas nya yang tertinggal disana.
Sama seperti tadi. Kelasnya masih dengan hawa yang sama dan keadaan yang sepi.
"Permisi. Assalamualaikum mbak Kunti, gue mau ngambil tas," ucap Davit ketika hendak mengambil tasnya.
"Ck!"decaknya. Setelah itu Davit langsung ngacir tak tentu arah sambil berteriak-teriak tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRABELLA
Genç KurguCakra Millard Aditya salah satu most wanted di sekolahnya. Dia tampan, kaya, seorang kapten basket, dan ketua geng Lioners. Geng yang terdiri dari 7 anggota itu memiliki moto 'Peace and solidarity are number one'. Cakra akan menunjukkan sikap dingin...