She sudah tampak cantik pagi ini, hari ini jonathan mengajak she, tyo dan ke 4 sahabatnya untuk liburan bersama.
Jo bilang akan mengajak mereka ke puncak, ke villa keluarga jo dan tyo. She sangat senang bukan main, bisa bersama jo selama dua hari penuh membuat perasaan she campur aduk."Bang jo". She berlari saat melihat mobil Jonathan terparkir di depan rumahnya.
Jo menurunkan kaca mobilnya, senyuman di wajah she seketika menghilang. Raut wajahnya berubah menjadi sedih bercampur kecewa, jo membawa kekasihnya. "ayo naik, ntar keburu siang". Jo turun dari mobil dan hendak mengambil tas yang dibawa she.
Namun tyo ikut turun dari mobil. "bang gue bawa mobil aja, biar she sama gue". Tanpa fikir panjang Tyo mengambil tas she dan menggandeng she berjalan kerumahnya.
She tidak menolak, nyatanya dia tidak akan kuat jika harus satu mobil bersama Jonathan dan kekasihnya.
Sepanjang perjalanan she hanya diam dan menunduk. Membuat suasana didalam mobil menjadi hening dan canggung.
"she lo masih suka bang jo?". Tanya tyo.
She menggeleng. "terus kenapa lo jadi gini kalo udah gak suka?".
"gue biasa aja ya, apaan banget deh". Ucap she.
"kita udah kenal lama ya she, gue tau banget gimana lo, kenapa gak bilang aja sama bang jo kalo lo suka, apa perlu gue yang bilang?".
"tyo apaan sih, gak usah aneh - aneh deh, awas sampe lo bilang, gue gak mau kenal lo lagi". She mengubah duduknya membelakangi tyo.
Sheyla kesal, kenapa tyo harus selalu tau tentang dirinya, tyo selalu mengerti she, selalu saja she tidak bisa menyembunyikan apapun dari tyo.
She dan tyo sampai lebih dulu, karena tyo melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tapi penjaga villa belum datang dan sial nya tyo tidak memiliki nomor nya.
Tyo menatap she yang duduk di lantai dengan mulut yang terus mengoceh tidak jelas "lo udah kayak gembel duduk disitu".