29

8.2K 598 27
                                    

Fyi: ada sedikit bacaan beradegan 18+ harap bijak dalam membaca!!

******




Nafas ku sedikit terengah-engah. Setelah melayani suamiku tercinta dan tersayang, rasanya badan ku remuk semua. Ku lirik Jason yang sedang melirik ku juga. Ia nyengir dan menampakkan gigi rapi nya.

"Yang, aku pengen penyet telur bikinan mu." Ucap nya dengan tampang mupeng nya.

Aku menatap nya heran, bukan nya tadi dia udah makan burger sama Saka ya?
Mana dia habis dua burger lagi.

"Kamu tadi bukan nya udah makan ya by?"

Jason melihat ku melas, lalu ia mengusap-usap kan wajahnya di bahu ku. "Iya, tapi sekarang aku paper lagi."

Ku pukul pelan perut nya yang kotak seperti roti. "Dasar perut karet!"

Jason hanya terkekeh, lalu ia mengambilkan baju kaos dan di lemparkan nya ke wajah ku. Langsung saja ku pakai baju nya yang sangat kebesaran di tubuh ku.

Aku pun beranjak dari tempat tidur, lalu menyusul Jason yang sudah berjalan terlebih dahulu menuju dapur.

      Sesampainya di dapur, ku lihat Jason yang sedang membuat minuman. Aku lanjut berjalan menuju kulkas, lalu mengambil dua butir telur, sepuluh cabe, dan dua buah tomat. Lalu aku mengambil panci dan ku isi air untuk merebus telur.

Ini adalah makanan favorit Jason dan aku, penyet telur rebus di tambah tahu goreng. Sumpah ini perpaduan yang paling mantap menurut kami.

Saat aku sedang mengulek sambel, ada tangan yang melingkar di pinggangku, dan ku biarkan saja. Aku sedikit geli, karena Jason menciumi leher hingga pipi ku berkali-kali.

"Geli by. Dari pada kamu goda aku kayak begini, mending kamu liatin telur nya tuh udah mateng atau belum." Ujar ku. Jason tidak menjawab, ia masih berada di posisi awal. Melingkarkan tangan nya, dan kini beralih menciumi puncak kepalaku.

Aku memutar kedua bola mata malas. Kalau begini terus, bisa-bisa itu telur gosong nanti kalau nggak cepat-cepat di angkat.

Ku putar badan ku menghadap ke arah Jason. Kini, bibirnya yang semula mencium rambut ku berpindah di keningku. "Minggir dulu by, aku mau angkat telur nya terus mau goreng tahu."

Jason melepaskan ciuman nya dan menyingkirkan tangan nya dari pinggangku. Aku pun mengangkat kedua telur itu dan ku pindahkan ke dalam baskom yang telah ku isi air dan es batu, agar telur nya cepat dingin. Kini aku beralih menggoreng tahu, dan Jason masih mengikuti ku.

Aku sudah berkali-kali menyuruhnya untuk menyingkir, tetapi ia tidak mendengarkan ku sedikit pun. Ia malah dengan santai nya menjahili ku, sampai-sampai aku membentak nya. Dan respon Jason hanya tertawa bahagia melihatku kesal.

Usai mengangkat tahu dari penggorengan, aku berjalan menuju ke arah rak piring. Lalu mengambil dua piring, Jason sendiri telah duduk manis di ruang makan. Setelah aku mengomeli dan menyuruh nya mengambil nasi akhirnya ia menurut dan di sinilah sekarang Jason.

"Yes, makanan datang!!" Ucap nya riang, seperti Saka dan kedua adik kembarnya jika di beri cokelat.

Aku mengambilkan nasi untuknya, lalu mengambil nasi untuk diriku sendiri. Lalu, ku geser salah satu kursi agar mendekat dengan Jason.

Sebelum makan, kami berdua berdoa terlebih dahulu. Setelah berdoa kami mulai makan. Aku mendengar Jason yang bergumam tidak jelas. Ku lirik dia yang tersenyum sumringah, seperti orang tidak pernah makan. Aku yang melihat nya hanya bisa menahan tawa.

My Sweet Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang