Eyo welcome!
just a sweetener friendship
Drtt!!!
Ponsel wendy bergetar. Lalu dia mengambil ponsel di kantong jasnya.
Papa is calling...
Wendypun mengangkat panggilan dari papahnya tersebut.
"Iya pah, ada apa?"
"Hari ini kamu gaada jadwal kemana-mana kan?"
"Keknya gaada deh pah, emang kenapa?"
"Kamu pulang kerumah sekarang ya, ada acara dirumah"
Wendy menyerngit, "emang ada apa pah kok tumben ada acara,"
"Nanti kamu juga tau, udah cepat pulang,"
"Iyaa. Aku bawa temen gak papa kan pah?"
"Hemmm,"
Lalu papah son menutup telponnya duluan. Wendy kembali memasukkan ponselnya itu ke tempat semula.
Seperti biasa, sekarang lagi makan siang bersama seulgi. Teman karibnya itu.
"Tumben dirumah lo ada acara," ucap seulgi sambil mengunyah makanannya.
"Gatau dah bokap gua emang suka dadakan gitu," ujar wendy.
"Eh gua gaikut deh, kan nanti jimin mau dateng jemput gua," ucap seulgi, "hemm PDKT ya lo," goda wendy.
"Apasih ih. Udah sono cepetan lagi ditungguin bokap juga," suruh seulgi.
"iya...iya, yaudah gua duluan ya, Have fun with your boyfriend," teriak wendy sambil lari keluar resto, "heyy awas aja ya lo," kesal seulgi, wendy cuman ketawa.
Wendy-pun melaju dengan mobilnya itu untuk pulang.
20 menit dalam perjalanan, akhirnyapun dia sampai dirumah.
Ada 1 mobil asing yang sedang terpakir, keknya sih mobil tamu, tapi kok gak rame.... kan katanya ada acara. Mungkin acara kecil kecilan.
Wendypun masuk kerumah, tapi pas diruang tamu gaada orang, wendy nyari papahnya ke seluruh sudut rumah, eh ternyata ada di taman belakang.
Papah son yang melihat anaknya itupun sontak memanggil putrinya, "Nah itu anak saya, sini wen,"
Wendy-pun menghampiri papah son dan kedua tamu yang berdiri di sebelah papah son.
"Kenalin ini anak saya son seungwan panggil saja wendy, dan wen ini teman bisnis papah dan istrinya juga," papah son yang memperkenalkan wendy kepada kedua orang tersebut.
Wendy tersenyum manis, lalu memberi salim kepada mereka.
"Sudah cantik, sukses, sopan dengan orang tua lagi," puji seorang wanita berambut panjang itu.
"Ah makasih tante," jawab wendy dengan senyumannya.
"Aku gasalah pilih menantukan bun?," tanya seorang pria itu kepada istrinya.
Hah? Menantu maksudnya?. Batin wendy.
Wendy menatap papahnya, papah son sudah tau bahwa wendy pasti bakal kaget dengan acara ini.
"Iya seperti papah bilang, kamu bakal dijodohin dengan orang pilihan papah," bisiknya ke wendy agar tidak terdengar oleh mereka berdua. Wendy kaget, tidak tau harus apa.
Ada orang yang tidak asing menurut wendy berjalan ke arah mereka yang sedang merapikan bajunya.
"Nak sini cepat wendy udah pulang," ucap seorang pria tadi memanggil anaknya.
"Wendy, ini anak saya, park chanyeol, dia akan kami jodohkan denganmu dan begitupun sebaliknya," ucap ayah park, chanyeol mendongak menatap wendy seakan tidak percaya bahwa mereka berdua bertemu dan lebih kesalnya mereka di jodohkan.
Wendy juga terlihat kesal melihat pria di depannya itu, dia yang membuat wendy kesal saat meeting kemarin, kenapa sekarang dia bertemu lagi dengannya.
"Mendingan kita masuk aja, biar mereka berdua kenal lebih dekat, yah kan yah?," ucap bunda park kepada ayah park. Papah son pun mengangguk setuju. Lalu mereka bertiga meninggalkan wendy dan chanyeol di taman berduaan.
Rasanya canggung, kesal juga, pokoknya bercampur aduk deh.
"Ngapain lo disini?" Tanya chanyeol sinis.
"Hey... harusnya gua yang nanya, ngapain lo disini," kesal wendy sambil menatap chanyeol tajam.
"Ck, mendingan gua pergi darisini, daripada sama cewe manja kayak lo," ucapnya sebelum pergi, tapi lengan chanyeol ditahan oleh wendy. Cewe itu memposisikan badannya di depan chanyeol.
"Maksud lo apa ngomong kayak gitu!!?"
"Emang bener kan. Kan lo cuman nikmatin harta kekayaan orang tua lo," ucap chanyeol.
Wendy nunjuk nunjuk pake jari telunjuknya ke dada chanyeol, "Asal lo tau aja, dulu perusahaan bokap gua hampir bangkrut dan akhirnya gua yang nerusin semua perusahaannya itu dan ya... saham dan perkembangan perusahaan bokap gua makin maju jadi kalau ngomong itu dijaga mulutnya, orang lain liat lo sopan, tuan muda yang baik hati... tapi gak buat gua, lo itu suka ngomong tanpa ada bukti dan ngeliat orang dari depannya aja," jelas wendy, chanyeol tidak berkata apa-apa hanya mematung di hadapan wendy.
"so, if you don't know anything about me, just shut up. Mendingan gua pergi daripada disini, gaada gunanya," ujarnya lalu pergi dengan menabrak lengan laki-laki itu.
Chanyeol sedikit terkejut dengan perlakuan wendy tadi, tubuhnya kecil tapi pemikirannya dewasa dan sikapnya tegas.
Chanyeol kira wendy itu lugu dan seperti wanita yang lainnya, tapi wendy beda.is that what I'm looking for?. Batin chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a boss - WENYEOL [On Going]
FanficCome on, start with calmness and patience with me, baby.... Maybe no, maybe yes Bahasa : baku dan non baku pada waktunya