#Chapter 3(pertemuan)

3 1 0
                                    

Chapter 3(pertemuan).

BRUKK

Amira menabrak sesuatu yg keras sehingga ia tersungkur jatuh ke tanah dan minuman yg ia bawa tumpah dan sudah dipastikan mengenai sesuatu yg ditabraknya.

Amira telah menabrak dada seorang cowok yg memiliki paras bak artis kpop ,namun naas baju yg ia kenakan kotor karna ulah cewek yg ceroboh itu.

" Kalo jalan pake mata",ucap rehan dengan nada kesal nya".Sorry gue ga sengaja,gue buru" harus pergi sekali  lagi minta maaf",ucap amira yg beranjak ingin melangkahkan kaki nya.

Namun ada yg mencekal pergelangan tanganya sehingga ia terperanjat kaget."Lo mau kemana??!!" Lo harus tanggung jawab",ucap Arga dgn nada amarah nya."Maksud lo",ucap amira sambil mengerinyitkan dahinya.

"Lo harus bersihin baju gue", ucap rehan.
" Tapp...ucap amira terpotong karena  rehan sudah menarik paksa tanganya hingga tubuh amira tak sengaja jatuh di dada bidang milik Arga.

Skippp

Amira telah sampai di sebuah cafe yg org tuanya bilang,amira tengah duduk di kursi bersebelahan dgn ibunya.

"Jeng,ini amira gadis kecil yg dulu suka sekali manja kepadaku??ternyata sudah besar ya tambah cantik" ucap nadia(mama Arga )."Iya tante  ini amira"ucap amira sambil senyum lebar ke arah mama

"Jangan panggil tante,karna sebentar lagi kmu akan arga menjadi menantuku". " Iya tann...eh m..mamma",lirih amira dgn gugup nya.

Tak selang beberapa waktu,datanglah seorang laki laki bertubuh tegap ,kulit putih ,rahangnya mengeras hidung mancung dan bibir merah itu.Dan amira mendongak siapa yg ada di depanya itu.

Ia terpengarah kaget kala yg datang adalah org yg ia benci karna sudah mengerjainya."LO",ucap keduanya bersamaan dan langsung memalingkan wajah satu sama lain ."Kalian sudah saling kenal??"ucap mama amira sambil terkekeh melihat keributan kecil dari keduanya.

Jadi yg dimaksud mama,rehan itu dia??" ucap amira yg tengah menahan kekesalanya.

"Iya itu calon suamimu", ucap mamanya dan mulut amira terbuka lebar iya terpengarah kaget mendangar penuturan mamanya.

Sangatt miris bukan?dijodohkan dengan musuh sendiri apa jadinya amira jika tinggal satu atap.pikiran itu terus saja menghantuinya.

" Yo kami pulang dulu,jangan lupa besok"ucap Adi bramasta(papa arga).

ARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang