#Chapter 4(penentuan)

3 1 0
                                    

             #Chapter 4( Penentuan)

Hari ini keluarga arga sedang ada di kediaman amira yang akan menentukan tanggal pernikahan mereka..

Amira yang tengah tertidur pulas mendadak bangun karena ibunya membangunkanya"amira bangun nak dibawah ada keluarga arga"ucap mamanya seraya membangunkan amira."apasih ma masih pagi amira masih ngantuk"lirih amira dengan suara serak khas bangun tidurnya."udah sana mandi mama tunggu di bawah.

Akhirnya amira turun dari tangga dan menemukan om wibowo arga sedang berbincang dengan papa ntah apa yang menjadi pembahasan mereka.

Flashback On

Amira terlambat ke sekolah alhasil dia berangkat tergesa gesa.sesampainya digerbang ia terkejut karena gerbangnya sudah ditutup.

Tiba tiba arga lewat di depan gerbang"Lah telat lagi?Hukum aja pak biar ngga keterusan"ujar arga dengan senyum penuh kemenangan."Dasar awas aja lo" ujar amira yang tak kalah tajam melihat ke arah arga.Arga bergegas pergi karena sudah puas melihat amira tersiksa.

Tiba tiba ada yang menarik pergelangan tanganya dan ternyata itu kak risky"Dek ikut gue kita lewat pintu belakang aja"pinta risky yang langsung menarik amira."Amira yang masih mematung dengan perlakuan risky hanya bisa menurutinya.

Kini amira sudah sampai didepan kelasnya dan segera duduk di bangku depan"Ra lo hampir aja telat"ujar intan"iya untung aja pak feri belum dateng,kalo dateng gawat gue bisa  diceramahi berjam jam"ucap amira sambil memikirkan sesuatu.

Flashback Of

"Oke jadi pernikahan kalian diadakan  minggu depan" ujar papanya."apa ini ngga terlalu cepat pa amira masih sekolah" lirih amira yang tak percaya dengan penuturan papanya."Ngga nak lebih cepat lebih baik lagian setelah menikah nanti kamu masih bisa tetap sekolah kok"ujar papanya sembari menenangkan amira.

Skippp

Keesokan hari nya  amira terbangun dengan mood yang berantakan.amira langsung bergegas mandi.

Tak butuh waktu lama kini amira telah siap dengan seragam sekolahnya tiba tiba mamanya masuk kedalam kamar"cepet ra dibawah sudah ada arga"

Males banget gue ketemu dia,kalo bukan karena  orangtuanya dia pasti sudah menolak perjodohan ini.

"Ra mulai sekarang arga yang akan mengantar jemput kamu" ujar mamanya."amira bisa berangkat sendiri",bantah amira sambil menatap jengah ke arah arga..

ARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang