28° : ∞

1.1K 133 11
                                    


Kejadian malam tadi membuat Eun Kyung tidak dapat memejamkan matanya bahkan untuk sebentar. Pandangannya lurus menatap Taehyung yang kini kembali terbaring di ruang perawatannya.

Selang infus yang menemaninya, kembali manjadi bukti betapa Eun Kyung pun ikut tersiksa melihat kondisi belahan jiwanya yang tidak berdaya.

"Ibu, semalam aku berusaha membantu ayah yang sedang menangis ketakutan, tetapi tubuhku terlalu lemah untuk menolongnya." Anak itu berlari memasuki kamar perawatan Taehyung yang sedang ditunggui oleh Eun Kyung.

"Minkyu-ya, apa maksudmu? Coba ceritakan pada ibu.."

Eun Kyung pun mendengarkan pengakuan Minkyu dengan serius atas kejadian tadi malam.

Sesaat, anak itu berusaha menahan tangis, lalu Eun Kyung terus mendekapnya dan mengusap kening Minkyu dengan sentuhan lembut.

"Anak ibu pintar, terima kasih karna sudah membantu ayah." Sang ibu mencium pipi merahnya lalu tersenyum sembari menahan tangis.

"Tapi, aku tidak bisa membantunya semalam." Minkyu mengusap matanya karna tak ingin melihat sang ibu ikut bersedih.

"Minkyu, dengarkan ibu. Kau hebat, kau pintar dan juga pemberani. Tidak semua hal yang kau harapkan bisa terwujud dengan mudah, tapi setidaknya, kau sudah membantu ayah dengan tulus."

Minkyu pun mulai merasa tenang setelah mendengar penjelasan sang ibu. Lalu, saat anak itu meminta Eun Kyung untuk menggendongnya, jemari telunjuknya mengarah ke satu tempat.

"Ibu, lihat!"

Eun Kyung mengalihkan pandangannya dari jendela kamar dan berbalik melihat sesuatu yang diarahkan oleh Minkyu.

Deg!

Bahkan, Eun Kyung yang sudah menganggap keajaiban sebagai sebuah ketidakmungkinan, hanya bisa tertegun melihat suaminya yang sedang berusaha mengangkat badannya untuk duduk di tepi tempat tidur.

"Tae? Taehyung?"

Taehyung yang terlihat lemah saat menatap  kehadiran Eun Kyung lantas berusaha melepas paksa jarum infus dari tangannya.

"Apa benar kau sudah pulang?" Tahyung tak percaya saat itu juga.

"Ayaaah, kau benar, ibu sudah pulang semalam." Minkyu meminta turun dari gendongan Eun Kyung dan berjalan ke arah Taehyung sembari berucap, "Ibu bahkan bisa mendengar permintaan ayah walaupun dengan jarak yang sangat jauh. Aku beruntung memilih orang tua seperti ibu dan ayah." Minkyu berusaha mendekati Taehyung lebih dekat lagi untuk menaruh sebuah permen di dekat ayahnya sebagai permintaan maaf. Lalu, anak itu pun keluar dan menutup pintunya dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya.
...

Eun Kyung masih ingat dengan kelumpuhan yang dialami Taehyung, lantas bagaimana bisa pria itu menggerakkan tubuhnya tanpa kesusahan?

"Sejak kapan kau bisaㅡ?" Ucapannya terpotong saat Taehyung lebih dulu mengucapkan sesuatu, "Bisakah kau memeluk pria lemah ini?" Seraya menunjuk dirinya sendiri.

"Semalam ada badai yang sangat besar, apa kau sangat takut?"

Setelah Eun Kyung menghampirinya lebih dekat, Taehyung pun meraih pinggul istrinya dan mendekap tubuh wanita itu tanpa celah.

"Tubuhku mati rasa, lalu anak itu datang dan membantuku.."

"Minkyu sangat sayang padamu, dia bercerita padaku bahwa tubuhmu terlalu berat untuk bisa dia bantu hingga akhirnya dia menyerah."

"Dia pasti akan malu karna melihat kejiwaanku yang tidak stabil."

Eun Kyung mengusap surai lembut milik Taehyung dan membalas perkataannya, "Malu? Untuk apa? Bahkan Minkyu bisa bersikap jauh lebih dewasa dari anak-anak seusianya."

Bipolar Husband | Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang