Cerita hanya imajinasi author!
Sama sekali tidak kenyataan!
Matahari telah menampakkan sinar nya, gelap telah menjadi terang, malam telah berganti pagi.
Terlihat di kamar seorang perempuan—Lisa masih terlelap dalam mimpi nya. Jika saja suara kucing tidak terdengar dipastikan dia masih menelusuri mimpi nya. Kucing Lisa terus saja mengeong di depan kamar nya karena sekarang adalah jam makan pagi nya.
Lisa terbangun dengan rambut yang sedikit berantakan, semalam dia baru pulang saat pukul 4 kst-yang berarti disaat orang lain bangun, justru dirinya baru saja pulang.
Berjalan dengan lesu menuju pintu kamar apartemen nya dan menemukan kucing-kucing nya disana. Dia menyapa dengan suara khas orang bangun tidur.
"Hai selamat pagi Leo, Luca, Louis and Lili," sambil tersenyum gemas Lisa mengelus semua kepala kucing nya penuh kasih kasang. Seketika itu membuat mood nya naik karena kucing nya pun merespon dengan baik pula.
"Leo no no, jangan makan itu terlebih dahulu, kajja kita makan bersama!"
Kucing pun bersautan mengeow saat Lisa membuka kemasan makanan kucing. Setelah menumpahkan makanan diatas piring kucing, Lisa tersenyum semudah itu untuk membuat dirinya bahagia.
Lisa melanjutkan kegiatan nya—mandi. Dia ingin menyegarkan badan nya dahulu, setelah semalam menangis cukup lama itu membuat badan nya lelah. Ah ngomong soal semalam, setelah Lisa menangis di pundak Jiyong Lisa langsung membungkukkan badan nya malu dan mengucapkan terima kasih. Yang membuat Jiyong tertawa kecil dan mengusap kembali puncak kepala Lisa.
"Bagaimana hm? Sudah lega?"
Kata-kata itu yang diucapkan setelah lama nya Lisa berada di pelukan Jiyong. Lalu Lisa mengangguk dan merutuki perbuatan nya sendiri, bagaimana bisa dirinya menangis sambil dipeluk dengan Jiyong yang notebane tidak terlalu dekat dengan dirinya. Huh rasa nya saat itu Lisa ingin menghilang saja. Tetapi tak lain Lisa bersyukur ada Jiyong disana, setidaknya ada seseorang di sisi nya. Lisa juga teringat bahwa unnie nya tidak menjawab panggilan di karenakan ia menelfon nya saat jam 2 pagi, jadi wajar saja unnie nya tidak mengangkat.
Setelah melakukan ritual pagi nya Lisa melanjutkan kegiatan lain nya yaitu sarapan. Kali ini Lisa hanya memasak nasi goreng kimchi yang pernah diajarkan oleh Jinan ikon saat masih trainee dahulu. Saat asik sarapan Lisa tidak memikirkan handphone nya dan itu membuat para unnie nya khawatir.
DI DORM
"Tadi pagi sekali sekitar jam 2 Lisa menelfon ku berkali-kali, tapi aku sudah tidur saat itu." Jisoo memberi tau Jennie dan Rose yang sekarang tengah sarapan bersama.
"Jinjja!? Terus bagaimana? Unnie sudah balik menghubungi nya?" Jelas Rose kaget. Terakhir kali ia bertemu dengan maknae itu saat menonton MV bersama, itu pun 2 minggu yang lalu.
"Huft, sudah bahkan hampir lebih dua puluh kali aku menelfon nya tetapi percuma saja handphone nya mati."
"Ya ampun dasar maknae, mengapa selalu seperti itu? Padahal dia sendiri yang bilang tidak boleh memendam perasaan masing-masing," Jennie sudah tidak ada mood untuk makan dia teringat dengan Lisa, merindukan Lisa dan ingin bertemu dengan Lisa. Selalu seperti itu, dari sejak trainee Lisa memang selalu memendam perasaan nya sendiri. Dia akan terlihat ceria dan sok kuat di depan para unnie nya, padahal unnie nya tau perasaan Lisa saat itu bagaimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scene Lisa
FanfictionKisah Lalisa Manoban dibalik kamera yang terlihat ceria, konyol, jahil, namun siapa sangka dibalik senyum nya itu dia menahan semua masalah dan kesedihan nya dengan baik dan rapih. Follow sebelum baca! Cerita hanya karangan / imajinasi author. Ja...