01 (START)

86 8 0
                                    

Semua orang memanggilnya Gyu, karena namanya adalah Beomgyu. Dia seorang pemuda berwajah rupawan, rambut pirang nan lembut yang menutupi sebagian wajah pemuda ini menambah kharismanya bak seorang pangeran yang lahir dari cerita dongeng anak-anak. Ditambah lagi tubuh tinggi dan kulit putih yang ia miliki, tak diragukan siapa pun yang melihatnya akan berpikiran bahwa pemuda ini ialah pangeran yang nyata.

Tak sedikit orang yang menjadi penikmat senyuman seorang Gyu, begitu hangat dan menyejukkan hati. Jika kau bertemu dengannya jangan salah paham, Gyu hanyalah manusia biasa yang disenangi banyak orang karena perilakunya yang begitu manis.

Namun jangan sesekali kau mencoba memintanya untuk membuka kedua matanya yang tertutup oleh rambut pirangnya. Bukan apa-apa kok, ia hanya tak ingin memperlihatkannya.

Semua orang dapat melihat bagaimana ciptaan dari kebesaran Tuhan seperti dirinya hadir begitu memukau pandangan mata setiap makhluk. Namun sayang begitu disayangkan, sang ciptaan Tuhan ini tak bisa melihat bagaimana Yang Maha Kuasa telah menciptakan dirinya.

Beomgyu, dia adalah pemuda dengan julukan Sang Pangeran Buta yang diberikan oleh orang lain kepadanya. Namun ia tak risih jika orang lain menyebutnya dengan julukan itu terus menerus, toh memang itulah kenyataannya bahwa itu memanglah dirinya.

Sebuah hamparan kanvas polos tanpa setitik pun warna di atasnya, begitulah kita dapat menggambarkan mata seorang Beomgyu. Kegelapan yang amat mencekam dan siluet putih bayang-bayang yang menuntun jalannya di kegelapan itu, inilah yang menggambarkan pandangan Beomgyu terhadap dunia dan bagaimana ia menjalani hidup.

Hujan deras tengah mengguyur bumi, yang ia lakukan kini ialah berdiri di hadapan jendela kamarnya. Ya, hanya berdiri, menikmati bagaimana hujan menciptakan bunyi-bunyian yang menenangkan jiwanya. Sejenak terbesit bayangan akan gadis itu di benak gelapnya, ia mengingat bagaimana sang gadis menggenggam tangannya di kala hujan waktu itu.

"Apa dia juga memikirkanku seperti aku sedang memikirkannya sekarang?" ujarnya bermonolog karena tak ada seorang pun di dekatnya kecuali ia yang sendirian.

Ditariknya nafas panjang, ia hirup udara sejuk dari hujan yang perlahan mereda. Kelopak mata dengan bulu lentik nan cantik itu mengangkat perlahan, tak ada yang ia lihat. Terbuka atau tertutup sama saja selalu gelap.

Kemana siluet itu menjalar, kesana lah ia menuju sambil sesekali meraba dinding kosong rumah nya itu. Kini tangannya telah menyentuh knop pintu, sekarang ia tak tahu ini pintu menuju kemana. Namun aroma tanah dan rumput yang menyambut indra penciumannya tidak salah lagi, ini adalah pintu menuju keluar.

"Sinhwa, aku sudah siap".



♛┈⛧┈┈•༶Blurry༶•┈┈⛧┈♛


Dia gadis muda dengan rambut sepundak berwarna merah ranum sepekat mawar, wajah bundar selembut salju dengan semburat merah di pipi. Pribadi lucu pemilik senyuman manis yang begitu di senangi, Choi Sinhwa namanya.

Kemanapun sosoknya berkelana di hari harinya, tak ada satupun senyuman yang luput kala melihatnya. Begitu ramah pada sesiapapun yang dijumpainya, bahkan terkadang menyapa pada kucing yang berlalu-lalang, manisnya.

Tapi hari ini tidak ada yang tahu mengapa si manis riang tak tersenyum, duduk di atas tempat tidurnya sambil menatap cahaya mentari yang menembus kaca jendelanya yang agak buram. Beberapa kali decak kesal keluar dari bibir itu, badan yang bergerak gelisah seakan tengah dalam kebingungan.

"Bagaimana aku bisa menunjukkan wajah ini di hadapannya.." Ucapnya tatkala matanya menatap pantulan wajahnya di cermin, begitu sembab dan berkeringat, bibir pucat dan kering tampak begitu buruk untuknya.

Blurry||Choi Beomgyu(최 범규)//TXT(투모로우바이투게다) [COMPLETED✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang