03. Penyebab masalah ini

108 15 6
                                    

Selamat Membaca✨

Sixu memang masih kuat menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sixu memang masih kuat menunggu. Menunggu donor mata yang entah kapan akan datang. Menunggu kapan dirinya bisa membanggakan Jingyuan. Tenaganya, bekalnya, kesabarannya sudah siap semuanya. Sixu memang sekuat itu.

Tanpa ada seorang pun yang peduli. Ayah mereka yang tidak menganggap, Ibu mereka yang entah kemana perginya, sampai orang disekitarnya yang menoleh saja tidak pernah. Rasanya seperti dianggap angin lalu. Tiba-tiba datang, tanpa singgah, dan langsung hilang.

Awalnya Sixu memang terbiasa. Perlahan tahu dan paham, semakin lama semakin mengerti. Memang sedewasa itu pikiran cowok 18 tahun ini.

Tapi sekarang satu per satu masalah telah datang. Mengujinya, perlahan membuat atensinya teralih, dan menghanguskan semua ketenangannya. Seperti—

Brak!

Sixu tersentak mendengar suara seperti barang jatuh barusan. Tangannya meraba sekitar memencet tombol untuk mematikan musik. Rasanya masih was-was terhadap sekitar. Tapi suara barusan langsung hilang begitu saja.

"Siapa?" Suaranya mengudara, tubuhnya ia tegakkan. Tetapi masih tidak ada jawaban.

"Siapa?" tanya Sixu kembali. Perlahan beranjak dari tempat tidur dan berjalan perlahan.

Sayup-sayup terdengar langkah kaki mendekat. Sixu arahkan tongkat yang membantunya berjalan ke depan. Meraba sekitar, tidak ada apapun yang ia temui.

Dan saat tangan kirinya mendapat sesuatu, yang entah apa itu. Tongkatnya langsung ia todongkan kearah kiri.

"Akh."

Ringisan dan keberadaan seseorang disekitarnya dapat Sixu rasakan. Suara aduh barusan pun lebih kecil dari suara Kakaknya.

"Maling ya? Maling!" Sejenak Sixu diam, mencari cara agar bisa mengusir seseorang itu. "ABANG?! ADA MALING?!"

Tak tentu arah Sixu terus berjalan dengan tongkatnya. Saat keluar kamar pun seseorang yang dibelakang mengikuti dengan langkah kaki cepat.

Lengannya ditarik, Sixu menepisnya pelan. "Hei!"

"Aku Zhuai, jangan takut. Aku bukan maling!"

Seseorang itu bersuara, bahkan memegang tangannya. Apa Sixu bisa percaya siapapun didepannya ini manusia?

Lagipula siapa Zhuai?

"ABANG?! MALING, TOLONGIN GUE?!"

"ABANG?! MALING, TOLONGIN GUE?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap part memang pendek hehe

좋아해서 미안 [Chen Sixu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang