A Good Morning

276 26 2
                                    


Author's note: Maafkan Jean yang lama hilang dari peredaran .... Group sebelah meminta atensi, plus saya memang orang yang malas menulis 😭 Semoga berkenan dengan lanjutan ff absurd pendek ini 😭😭😭 


*******


Akhirnya Haikuan beranjak dari tempat tidurnya. Pemuda itu meringis ngilu ketika merangkak keluar dari kungkungan lengan Yi Zhou. Pinggangnya mendadak kram dan ia pun kembali jatuh dalam pelukan suaminya. Seperti merasakan sakitnya, pria yang tadinya terlelap terbangun.

"Ngh, Kuan-Kuan?" desahnya dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

Haikuan yang mendengar suara Yi Zhou mendadak merinding. Tidak apa, berpura-puralah, semuanya akan baik-baik saja, pikirnya berusaha untuk tetap positif.

"Selamat pagi Yi Zhou Gege. Tidurlah lagi, masih terlalu pagi," bisiknya sambil beringsut untuk turun dari tempat tidur.

"Iya masih pagi, mau ke mana?" tanya Yi Zhou sambil mengelus punggungnya yang masih polos.

Reflek Haikuan membuatnya berjengit menjauhi sentuhan itu, dan ia pun jatuh terduduk.

Postur Yi Zhou yang tadinya rileks mendadak berubah siaga. Cepat-cepat pria itu menghampiri pasangannya yang masih terduduk dan membopongnya kembali ke tempat tidur mereka. Dia duduk dan menaruh Haikuan dalam pangkuannya sambil mengelus2 pinggangnya dengan penuh kasih, sungguh berbeda dengan kelakuannya semalam.

"Sakitkah?" tanyanya lembut.

Haikuan menarik nafas dalam dan mengulaskan sebuah senyum tipis, "Tidak Gege, tidak sakit. Hanya terburu-buru bangun."

Suaminya sudah kembali seperti biasa, mimpikah dia semalam?

"Baopei hati-hatilah. Hari ini tak perlu membuatkan apapun untukku, istirahat saja ya." ujarnya lagi.

Yi Zhou membaringkan Haikuan dan menekan2 pinggangnya lembut. Sentuhan lembut sang suami membuat Haikuan rileks dan perlahan-lahan ketegangan tubuhnya memudar.

Apakah ini cara Yi Zhou Gege meminta maaf?

Ya, pasangannya ini memiliki harga diri yang sedikit keterlaluan. Dalam hubungan mereka, Haikuan hampir tidak pernah mendengar kata maaf ataupun terima kasih langsung dari mulutnya. Awalnya hal ini cukup mengganggunya, tetapi setelah hidup bersama ia sudah maklum. Haikuan mulai paham gesturnya. Terima kasih itu bisa diungkapkan dengan sebuah ciuman, tepukan di bahu, pelukan, dan lain-lain. Sedangkan permintaan maafnya melibatkan sesuatu yang ... wah.

Terakhir kali pria itu membuatnya kesal karena mengingkari janjinya untuk makan malam bersama—setelah dengan spesifik meminta dibuatkan ini dan itu. Haikuan tidak akan mempermasalahkannya kalau pria itu ingat untuk mengirimkan sebuah pesan singkat bahwa ada urusan mendadak di kantor. Akan tetapi, yang terjadi adalah sang suami membuatnya menunggu sampai lilin di meja makan mereka meleleh semua.

Sebenarnya itu hanya masalah sepele dan bisa selesai hanya dengan penjelasan singkat. Namun, pada akhir minggu itu dia diboyong ke Paris. Suaminya bahkan tidak menjelaskan apapun sebelum pergi, hanya menariknya ke mobilnya dan mereka berakhir pada 11 jam penerbangan yang berujung makan malam romantis di Le Jules Verne. Jangan tanyakan apa saja yang terjadi selama penerbangan panjang itu, intinya dia sudah jadi bagian dari high mile club sekarang.

(Captain Speaking: The mile high club is a slang term for people who've had sex during a flight. Mile high alludes to the high altitude of air travel and club refers to the act's rarity and exclusivity.)

Budak Cinta, Wang dan Liu? (or the other way around)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang