Sunwoo selesai mandi. Keluar cuman boxeran dengan handuk yang mengantung dileher dan rambut yang belum dikeringkan.
"Ric, dari pada kamu nganggur. Ini bantuin napa" kata Sunwoo terlihat kesusahan menjangkau Rambut belakangnya yang kian memanjang.
Eric melirik sebentar. Dapat Sunwoo lihat bayangan mata memincing itu dari cerimin di depannya. Karena Eric lagi asik goleran di kasur sambil nyemilin Martabak.
"Kata ajaibnya—" Eric tersenyum penuh arti.
"Fine, Eric Sayang bantuin Sunwoo. Tolong"
Eric memberenggut lucu. "Gak ikhlas ngomongnya. Malas—" kata Eric kembali berbaring dan memakan martabaknya.
"Eric sayang bantuin Sunwoo. Tolong" kali ini Sunwoo tersenyum hingga membuat Eric sedikit terkekeh dan mengatakan— "okay okay"
"Rambut kamu ni makin hari makin panjang, gak mau potong?"
Kata Eric sambil mengacak ngacak rambut Sunwoo agar cepat kering ketika Hairdryer itu digunakan.
Sunwoo diam tidak berniat menjawab pertanyaan Eric barusan.
Adengan itu berlangsung beberapa menit.
"Nu, rambut kamu panjang banget nih, gak ada niat mau potong?" Eric bertanya sekali lagi sambil mengusak ngusak rambut Sunwoo yang kini sudah cukup kering. Dan menaruh Hairdryer di meja dan menyisir Rambut Sunwoo dengan pelan.
"Rambut kamu alus banget" Kata Eric selesai menyisir bagian belakang. "Hadap sini"
Seketika itu juga Sunwoo memutar tubuh nya menghadap Eric.
"Disini— nah gini— teruss sisir ke sini"
Kata Eric yang mulutnya tidak bisa diam— "dah, coba lihat aku" Sunwoo mendanga menatap Eric tepat di mata."Okay, bayi besar. Sudah. Pakai pakaian mu" kata Eric menangkup pipi Suwnoo dengan kedua tangannya gemas.
Kemudian berlalu begitu saja kembali ke kasur dan kembali rebahan.
Sebenarnya Eric tidak bisa melihat Sunwoo lebih lama lagi. Terlalu manis dan terlalu dalam. Eric akan terjebak selamanya di tatapan itu. Maka hal yang di lakukannya adalah kabur segera.
Selesai menggunakan bajunya dengan baik dan benar. Sunwoo naik ke kasur kesamping Eric dengan menaruh makanan terlebih dahulu di meja samping agar tidak tertindis.
"Gak mau ngerjakan tugas—" tanya Eric lagi.
"Nggak deh, tunggu bentar kepala aku kadang masih kliyengan"
"Gara gara minum obat Felix?"
"Hooh" kata Sunwoo sambil memijat pelipisnya pelan.
"Lagian minumnya sampai 2" ujar Eric dengan sedikit tertawa.
"Kan dikiran vitamin"
"Utututu kasihan" kata Eric mengusap kepala Sunwoo pelan.
"Baca apa sih?" Tanya Sunwoo penasaran. Mencondongkan badan sedikit kemudian bersandar lagi pada bantal karena Eric membaca buku mengenai Peredaran darah yang ruwetnya kayak jalan raya kota metropolitan.
"Jadi nu kan Vena dan arteri selalu berkerja dengan cara yang sendiri sendiri tapi saling bahu membahu. Dan vena juga selalu mengikuti jalannya arteri— bukan begitu?"
"Kayak simplenha Vena mempunyai tugas dalam mengembalikan darah yang merupakan hasil dari metabolisme tubuh. Sementara itu, arteri adalah pembuluh darah yang menyalurkan darah dari jantung ke seluruh jaringan yang ada dalam tubuh kita. Iya jadi dimana ada arteri disitu vena selalu menemani—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Medical Top Team
FanfictionCuman cerita sehari hari koas muda- Dari mulai stase mayor yang hiruk pikuknya ngalahin jalan Shibuya di Jepang. Sampai stase minor yang katanya gak sibuk tapi tugasnya menumpuk. ⚠️BxB⚠️ With 00'Line Alur Cerita Lambat- SUNRIC NOREN MARKMIN HYUNLI...