Malam semuanya❤️🙏
Apa kabar? Beberapa hari ini saya tidak update cerita ini maaf ya🙏🥺❤️
Ini karena beberapa hal pribadi aku yang tidak bisa aku ceritakan satu persatu sehingga membuat cerita ini lumayan tersendat belum update 😭🙏❤️❤️
Tapi tenang, aku balik bawa double update nih ada yang seneng gak dapat notip nya? 💚💚✨💚
Langsung aja, JANGAN LUPA BUAT VOTE KOMEN DAN SHARE CERITA INI YA KARENA TEMAN TEMAN KALIAN WAJIB BANGET TAHU KISAH NATHA, DEWA, NADHIRA DAN NAYA ❤️🙏
happy reading, love you all 🤍
BAB 27 | SEBUAH DENDAM
"Bahkan penyelesaian matematika pun, tak serumit penyelesaian masalah cinta dan persahabatan."
••|||•••
Sepulang sekolah ini, tiada hari tanpa menangis bagi seorang Nadhira. Perempuan itu sejak masuk ke dalam rumah, langsung mengunci diri. Selepas masuk kamar dan belum berganti pakaian, Nadhira langsung menumpahkan air matanya saat sudah menjatuhkan badannya di atas kasur bersama boneka beruang miliknya.
Air matanya entah mengapa menjadi semakin deras, saat dirinya mengingat ucapan Dewa di sekolah tadi. "Gue gak bisa, Natha. Gue gak sayang sama Nadhira. Gue cuma sayang sama lo. Jadi tolong jangan minta gue lagi buat jauhi elo, Nath!"
Dadanya terasa sangat sesak. Bagaimanapun, ia sudah terlanjur menaruh hati pada seorang Dewangga. Namun, pria itu malah membuka luka hatinya lagi. Bahunya bergetar hebat. Tubuhnya sangat lemas, bersamaan dengan dada yang naik turun karena menangis terisak-isak.
Muka Nadhira sangat sembab dengan rambut hitam yang sudah tak lagi rapi nan kusut. Sedari tadi dirinya menghindar dari Dewa, dengan alasan menolak ajakan pria itu secara halus.
"Kenapa, Wa!! Kenapa lo kayak gini!! Gue benci sama lo semua!! Gak Natha, gak Dewa! Semua sama aja! Munafik!" geram Nadhira sambil memukul-mukul boneka beruang yang menjadi bahan pelampiasan Nadhira saat menangis.
Perempuan itu merasa sangat letih dengan drama antara kepalsuan Dewa yang pura-pura dekat dengannya, padahal masih ada rasa dengan Natha. Nadhira bangkit dari kasur, lantas menatap pantulan dirinya di cermin besar miliknya di kamar.
"Gue udah capek, Nath! Lo kenapa tega banget sama gue? Ternyata memang benar, lo bukan sahabat gue lagi Nath!!" gumamnya sembari menatap wajah sembab sehabis menangis di pantulan cermin.
Seketika, sebuah ide melintas di benak Nadhira. Perempuan itu tersenyum sinis. Sangat sinis dan menakutkan untuk dilihat. Dengan muka sembab dan rambut panjang yang sudah kusut serta tak lagi rapi, Nadhira merencanakan satu hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO-FACED [SELESAI]✅
Fiksi Remaja[HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA ADA PART YANG DIPRIVAT] JANGAN LUPA UNTUK MEMBERI VOTE DAN KOMEN, KARENA SANGAT BERARTI BAGI AUTHOR, THANKIES❤️ BERHENTI PLAGIAT! INI CERITA ASLINYA⚡✨ Sebenarnya, pertemuan kita ini, hanya menunda sebuah per...