16 6 2
                                    

"Ya jadi buat soal ini pake rumus ini aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya jadi buat soal ini pake rumus ini aja." Luhan masih fokus menjelaskan Materi pada Sehun.

Sehun menganggukan kepalanya tanda mengerti. Penjelasan Luhan cukup mudah dipahami dibandingkan dengan penjelasan rumit dari guru mereka.

"Sebentar gue ambil buku lain" Luhan berkata sambil beranjak menuju meja belajarnya, Sehun tidak menjawab karena sedang fokus mengerjakan tugasnya.

Luhan berjalan tanpa menyadari di lantai terdapat pulpen yang membuatnya terpeleset dan jatuh ke arah Sehun. Tentu saja Sehun terkejut karena tiba-tiba Luhan jatuh menimpanya. Tetapi hal yang membuat Sehun lebih terkejut lagi adalah bibir Luhan menempel pada bibirnya.

Mereka berdua sama-sama terdiam dan saling menatap satu sama lain mencoba memproses apa yang baru saja terjadi.

"Kak aku mau pinjem ba-" Taeyong tidak menyelesaikan kalimatnya karena terkejut melihat posisi kakaknya yang ehm sangat ambigu itu.

"Maaf mengganggu kalian!" Wajah Taeyong memerah Ia segera menutup pintu kamar Luhan kembali dan langsung berjalan menjauh.

"Yak Ray tunggu dulu!" Luhan berteriak sangat menyadari maksud adiknya. Ia segera bangun dan berniat mengejar Taeyong tetapi tangannya sudah ditarik duluan oleh Sehun.

"Jangan pergi dulu ini punggung gue sakit banget." Ucapnya lagi, raut wajah Luhan yang awalnya menunjukan ekspresi bingung langsung berubah menjadi khawatir begitu mendengar ucapan Sehun.

Sehun tidak tau mengapa Ia menahan Luhan dan beralasan punggungnya sakit karena hal seperti ini sudah biasa Ia rasakan malah punggungnya tidak terasa sesakit itu hanya ngilu sedikit.

"Yaudah sini balik badan gue liat dulu." Sehun membuka bajunya dan Luhan segera mengambil obat. Luhan merasa sedikit terpesona melihat punggung kekar Sehun tapi segera menghilangkan pikiran kotornya dan mengoles obat di bagian yang sedikit memar.

Sesudahnya mereka sama-sama terdiam dan merasa kembali canggung karena kejadian beberapa menit lalu.



Tidak lama kemudian Ibu Luhan pulang lalu mendatangi kamar Luhan dan memecahkan keheningan di antara mereka berdua.

"Eh tumben Vian bawa temen ke rumah?" Ibu Luhan berkata ketika melihat Sehun berada di kamar Luhan.

"Iya ma ada tugas sekolah." Jawab Luhan seadanya.

"Oh yaudah temennya sekalian diajak makan aja." Balas Ibunya sambil tersenyum ke arah Sehun dan menutup pintu kembali.

Sehun awalnya ingin menolak tetapi setelah dipaksa Luhan akhirnya Ia mau dan sekarang mereka sudah duduk di meja makan dalam diam sampai Ibu Luhan membuka suara dengan mengajak Sehun berkenalan.

𝐏𝐋𝐔𝐕𝐈𝐎𝐏𝐇𝐈𝐋𝐄 || HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang