Pagi yang cerah menyambut Nabila yang baru bangun dari tidurnya.
Tapi anehnya Nabila gak langsung bangun melainkan hanya menyenderkan diri di atas kasur. Sambil memegang kepalanya.
"Na lo gak papa?" Tanya Sarah.
"Gak papa!" Jawab Nabila pehet.
"Tapi lo pucet banget Na!"ucap Sarah sambil memegang jidat Nabila.
"Na badan lo panas banget!" Lanjut Sarah panik.
"Udah gue gak papa!" Ucap Nabila.
"Gue cuma gak enak badan sama pusing dikit!" Lanjut Nabila.
"Yaudah gue gak usah turun sekolah, gue temenin lo aja disini!" Ucap Sarah.
"Gak usah gue bisa kok jaga diri, lo sekolah aja!" Ucap Nabila.
"Tapi lo janji kalo Ada apa-apa telpon gue!" Ucap Sarah.
"Iya, yaudah Sana turun!" Suruh Nabila.
"Oh iya Ra kasih ini sama Selva ya!" Ucap Nabila sambil menyodorkan amplok.
"Ini apa?" Tanya Sarah.
"Surat izin Ra!" Jawab Nabila.
"Ohh, yaudah gue jalan ya!" Ucap Sarah.
"Hati-hati!" -nabila.
Sarah hanya tersenyum lalu melanjutkan jalannya.
-
-
-
-
-
-
Disekolah...
"Sel lo sendiri, Nabila Mana?" Tanya Selva yang sedari tadi menunggu sahabatnya itu.
"Nabila sakit! Lagi istirahat dirumah!" Jawab Sarah.
"Perasaan tadi malam baik-baik aja!" Ucap Selva.
"Ya Mana Kita Tau, Kan itu sudah kehendak tuhan untuk Nabila!" Ucap Sarah.
"Iya sih!" Sambung Selva.
"Terus gimana keadaannya?" Tanya Selva.
"Cuma demam sih!" Jawab Sarah.
"Ohiya ni !" Ucap Sarah sembari menyodorkan amplok yang diberi Nabila tadi.
"Apa ini?" Tanya Selva.
"Tadi Nabila bilang ini Surat izin ya!" Jawab Sarah.
"Oh!"
"Yaudah masuk yuk!" Ajak Sarah.
"Yuk!" Jawab Selva.
Dan mereka pun masuk ke kelas masing-masing.
Dikelas....
"Pak!" Panggil Selva sambil angkat tangan. Cuma sebelah tapinya.
"Iya Selva Ada yang mau ditanya!?" Tanya Pak Jimin.
"Saya mau ngasi ini Pak!" Ucap Selva sembari mengangkat amplok yang diberi Sarah tadi.
"Ini Pak!" Ucap Selva sembari menyodorkan amplok tersebut.
"Ini apa?" Tanya Pak Jimin.
"Surat izin Pak!" Jawab Selva.
"Surat izin siapa?" Tanya Pak Jimin.
"Pak bisa gak sih langsung buka aja, jangan banyak Tanya!" Sambung Sunwoo yang sudah sakit telinga sama pertanyaan Pak Jimin.
"Males bapak buka Surat nya!" Keluh Pak Jimin.