17. Cincin?

17 17 0
                                    

Setelah keluar dari toilet tadi, Aldo melihat ada perbedaan dalam diri Ara. Seperti telah terjadi sesuatu pada Adiknya.

Ara membisu membuat Aldo heran dibuatnya. Padahal sebelumnya Ara terlihat sangat ceria, entahlah Aldo tidak mengerti.

Aldo berjalan disamping kanan Ara, Ara menoleh sekilas lalu melanjutkan langkahnya.

"Kenapa, Dek?"

Ara menggeleng, Aldo tidak boleh tahu masalahnya. Mungkin bagi orang lain terlihat sangat lebay tetapi bagi Ara ini sangat menyakitkan.

"Gak usah bohong sama kaka! Kamu kenapa? Ada masalah?," tanyanya berbobot.

"Aku gakpapa kak!" ucap Ara sembari mengusap airmatanya.

Melihat perdebatan kecil antara Ara dan Aldo membuat Karissa dan Ari mendekatinya.

"Kenapa?," tanya Karissa.

"Gakpapa, Bun," ucapnya bersamaan.

"Jangan berantem terus, kalo mau berantem nanti dirumah aja--aww," Ari meringis ketika mendapati cubitan diperutnya.

"Gak usah dengerin Ayah, sekarang kita pulang!" Karissa lebih dulu berlalu disusul dengan Ari yang mengejarnya.

Tinggal lah Ara dan Aldo. Mereka hanya berdiam diri saja membuat Aldo merasa gemas sekaligus kesal dengan Ara!

"Kamu kenapa sih Dek! Kesel banget liat wajah kamu yang kayak lagi nahan sesuatu," Aldo mengusap rambutnya frustasi.

"Aku gakpapa Kak, udah yuk ke mobil," ujarnya, setelah itu Ara berjalan lebih dulu meninggalkan Aldo.

Aldo hanya menghela nafas kasar.

Didalam mobil hanya terdapat keheningan, Ara menatap keluar jendela mobil menikmati suasana diluar. Sesekali ia menghela nafas, ingin rasanya Ara menangis saat ini juga! Tetapi ia malu.

Drtt drtt

Ponsel Ara bergetar, ia segera mengeceknya dan mendapati banyak chat dari Lea.

Lea Putri

Jangan marah dong Ra! Gue bisa jelasin.

Lea Putri

Besok gue berangkat pagi nemuin lo! Jangan ngehindar please.

Lea Putri

Kita masih sahabat 'kan?

Melihat banyak chat dari Lea membuat Ara terkekeh, untuk apa juga Ara memutuskan persahabatan nya hanya karena seorang Hanafi?

Ia segera mengetik 'kan sesuatu untuk membalas chat Lea.

Ara

Iya Le. Kita masih sahabat kok. Tenang aja! Besok kalo kamu mau ceritain semuanya aku tunggu di taman belakang sekolah :)

Setelah itu Ara menyimpan ponselnya, ia terkejut saat melihat Aldo tepat disampingnya! Aldo membaca semua pesan Lea dan Ara. Menyebalkan!

"Ohh jadi lagi berantem sama Lea?" Aldo memangguk seolah mengerti. Ara mendengus kesal.

"Ck, sok tau," Ara berdecak membuat Aldo tertawa. "Gak ada yang lucu!" ucapnya lagi.

"Lucu lah, berantem kok sama Lea yang jelas-jelas udah nemenin kamu dari kecil," Aldo terkekeh, ia tidak menyangka Ara akan bersikap begini dengan Lea.

"Bundaaaaaa Kak Aldo tuhhh," rengek Ara.

"Aldoooooo!!" Pekik Karissa, dimana-mana selalu saja mendengarkan ocehan mereka berdua. Membuatnya pusing!

Syahdan Hanafi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang