Jadilah seperti hujan yang rela menangis untuk kebahagiaan semua makhluk
***
"Bener enggak mau gue anter pulang?""Iya!"
"Tapi kaki lo masih sakit gitu emang bisa desak-desakan naik angkutan umum."
"Iya Marcell."
Naya yang sedang membereskan buku-bukunya diatas meja menghentikan aktivitasnya menatap Marcell tajam, jengah dengan ajakan cowok itu yang padahal dia tolak sejak tadi.
"Tapi rumah lo jauh."
"Kalo rumah gue deket tinggal jalan lah,"jawabnya sewot seraya menutup tasnya.
"Nay tunggu,"cegah Marcell saat Naya menggendong tasnya.
"Apalagi?"
Marcell mengerling mata melihat kondisi kelasnya yang sudah sepi, hanya ada dirinya dan Naya dan inilah alasan kekhawatirannya meninggalkan Naya sendiri.
"Gue anter aja ya,"bujuknya lagi dengan lembut.
Naya tetap menggeleng,"dengerin gue,"dia memegang kedua bahu Marcell dengan sedikit berjinjit,"ini pertama kalinya Zou mau anter gue pulang Cell,,,,jadi gue mohon jangan dicegah ya,"pintanya mengedipkan mata beberapa kali.
"Janji deh kalo ada apa-apa langsung telpon,"lanjutnya mengacungkan jari kelingking.
Marcell menghela nafas berat lalu mengangguk pelan.
"Makasih,"ujar Naya tersenyum.
Marcell menggandeng tangan Naya membantunya keluar kelas, walaupun gadis itu selalu menolaknya.
"Zou,"melihat cowok itu sudah ada didepan kelasnya membuat hatinya senang berlipat-lipat,ini artinya Zou mulai membuktikan omongannya sendiri.
Zou menoleh tapi matanya langsung menyorotkan aura tidak suka saat menyadari Marcell disamping Naya apalagi pegangan tangan.
"Ayo gue bantu,"ujarnya langsung merangkul pundak Naya dan menuntunnya menuruni anak tangga.
Naya yang kaget hanya menurut, dia menoleh kebelakang dari sela lengan Zou dia melihat Marcell dengan wajah merah padam dan tangannya yang mengepal kuat.
Dalam hati dia tidak enak tapi ini juga impiannya sejak lama,bisa berdua dan diperlakukan baik oleh Zou.Maafin gue Cell!
***
Diperjalanan pulang mereka lebih banyak diam, menikmati hembusan angin ditengah teriknya panas walaupun tidak diragukan baik Naya maupun Zou mengalami serangan jantung dadakan hanya saja keduanya lebih memilih diam menetralkan hatinya yang tidak karuan.
"Loh kenapa ini,"seru Naya saat motor Zou tiba-tiba berhenti.
"Bentar ya,"kata Zou seraya mensetandar motornya.
Naya langsung turun mengamati Zou memeriksa motornya.
"Sial! Bannya bocor lagi,"umpatnya saat melihat ban belakangnya kempes.
"Kenapa Zou?"
Zou tidak langsung menjawab,dia melihat kondisi sekitar yang ternyata ini jalanan sepi dan jauh dari bengkel atau pemukiman warga hanya ada toko-toko besar di daerah ini.
"Ban motornya bocor,"jawabnya menatap Naya.
Naya tampak kaget tapi selanjutnya dia mengangguk mengerti.
"Kita jalan dulu ya sekalian cari bengkel,"ujar Zou ragu, tidak enak baru pertama kali mengantarkan pulang malah tertimpa musibah.
"Iya enggak papa kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alnaya ✓
Novela Juvenil[ SELESAI ] Alnaya Hanslay Ayuningtyas dan Annara Hanslay Sidharta mereka kembar tapi berbeda,bisa dikatakan sangat sulit untuk membedakan keduanya,tapi siapa sangka justru kasih sayang yang mereka dapatkanlah yang berbeda. Seingat Naya sejak dia mu...