Kebetulan

140 19 4
                                    

"Halo Pendengar, sebentar lagi kamu akan mendengarkan acara berikutnya nih!"

"We are Two 'The One' akan segera dimulai."

"Bersama dua DJ kece yang namanya sama meski wajah tak serupa, Dua Dewantara."

"So, jangan kemana-mana ya!"

-----------

"Wan, udah oke nih kayaknya." terdengar suara Yayan di ruang recording. Seharusnya sih ini tugasnya Jen, tapi karena orangnya lagi repot jadinya Yayan yang ngurusin.

Kemarin Wawan dikirimin pesan dari Yayan, disuruh ke kantor jam 9. Dia ngiranya mau ada agenda penting karena yang nyuruh Jen. Eh ternayata mereka diajakin bikin iklan buat program Wawan dan Dewan. Ada dua jenis iklan yang mau dibuat, iklan promosi sama iklan pra-opening. Barusan yang dikerjain itu iklan pra-opening program. Jadi selama pindah ke acara selanjutnya, iklan itu bakalan muncul buat pertanda kalo acara Dua Dewantara mau di mulai.

Wawan menunjukkan perasaan leganya, "Akhirnya selesai juga satu." terdengar helaan napasnya cepat kayak abis lari.

"Udah nih?" tanyanya ragu.

"Udah." sahut Wawan.

"Terus?"

"Ya udah. Lo save aja, lo gak pernah ikutan recording ya, Bang?" tudingnya.

Maklum bukan ahlinya juga dia megang beginian, bisanya cuma siaran doang.

"Enggak." polos banget.

"Hmm. Pantes."

Lalu mereka bertiga mengecek kembali suara audio yang masuk, iklan promosi Dua Dewantara. Keduanya menikmati hasil rekaman tersebut, padahal baru sekali take aja. Mereka menunjukkan ekspresi yang cukup puas dan gak merasa ada yang kurang dari rekaman itu.

"Gimana Dew?"

"Bagus udah. Bungkus." simpul Dewan cepat.

"Eh? Main bungkas bungkus aja. Kirim dulu ke Bang Jen dulu lah." ujar Wawan pada Yayan.

Tangan Yayan dengan cepat menggerakkan mouse dan mengirim file tersebut ke Jen.

"Ribet banget sih dia, kenapa gak nge-record sendiri aja?" kesalnya.

"Dia nyuruh elo soalnya keliatan banget gabutnya, Bang."

Yayan mencibir, "Hah, padahal kemarin dia tuh yang gak sibuk, Wan."

"Tapi lo dari kemarin juga gak sibuk, kan? Rebahan mulu di sofa." tembak Dewan kemudian.

Malu karena ketahuan, "Iya sih." dia pura-pura garuk kepala.

Mereka bertiga mau lanjutin bikin iklan lagi, kali ini iklan promosi. Baru aja selesai yang pertama, sekarang mereka kebingungan sama naskah iklan yang kedua. Soalnya yang bikin naskah juga lagi gak ada di sini.

"Bayangan lo kayak gimana ini?" tanya Yayan yang bingung sambil ngeliatin naskah.

"Bentar." Wawan mengamati setiap kata yang menurutnya sedikit aneh.

Naskah Iklan Promosi :

Dewan & Wawan :

Tararararara~ tarara~

Baru juga memasuki bagian pertama, ekspresi Wawan mengerutkan dahi.

"Kok ini malah disuruh nyanyi sih?" heran Wawan.

"Lah iya, Arina kemana sih?"

"Lo nanya beneran apa emang udah lupa?" sinis Yayan. Duh yang udahan ditinggal pujaan hati selesai magang.

[1.1.] DUA DEWANTARA - SPIN OFF "THE ANNOUNCERS"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang