Chapter 12: Retak

500 66 15
                                    

Waktu menunjukkan pukul 10 pagi, namun sepertinya langit tak terlalu ingin menunjukkan kecerahannya dengan menggumpalkan kumpulan awan kelabu di angkasa dan sepertinya membuat seorang gadis berambut panjang bernama Minju seakan larut dalam kelamnya pagi itu.

"Minju?" gadis itu tersentak dan menoleh ke belakang, memaksakan tersenyum.

"Ada apa? dari tadi gue panggil lo gak nengok. Lo sakit?" tanya gadis berambut pendek nan tinggi itu, menempelkan telapak tangannya di kening Minju. Minju menarik tangan Yujin dan menggeleng pelan.

"Gak kok. Gue cuma lagi fokus sama langitnya yang mendung." gumamnya kembali melihat ke arah langit.

"Oh iya," kini Minju memutar tubuhnya menghadap Yujin. "Jadi hari ini kita mau ke mana?" tanya Minju kembali mengingat maksud ajakan Yujin beberapa waktu yang lalu.

Beberapa jam sebelumnya, Minju mendapatkan pesan singkat dari Yujin untuk bertemu di kamar hotelnya tepat pukul setengah 10. Saat gadis itu menanyakan alasannya, ia hanya mendapat balasan 'rahasia' dari Yujin. Dan kini, mereka belum beranjak sejengkal pun dari kamar dan hanya berdiam di kamar dengan kegiatannya masing-masing, Minju terduduk di jendela seraya menikmati hiruk pikuk kota Seoul yang gelap, sementara Yujin berkutat di dapur, menyiapkan hot chocolate dengan marshmallow di atasnya untuk dirinya dan Minju.

Yujin kini terduduk di sofa tak jauh dari jendela dan menepuk ruang kecil di antara kedua kakinya, mengajak Minju untuk mengisi kekosongan ruang tersebut. Minju hanya menuruti permintaan Yujin, duduk di hadapan Yujin dan merasakan dekapan hangat dari belakang tubuhnya.

"Gue mau ajak lo ke suatu tempat." gumamnya pelan sambil bersandar di pundak Minju. Minju meraih segelas hot choco di meja depannya dan menyesapnya perlahan. "Yujin-ah, ini minum dulu cokelatnya keburu dingin." ujar Minju antusias sambil menggoyangkan kedua tangan yang terlingkar di perutnya, membuat sang empunya tangan melongo ke depan.

"Nanti aja." balasnya lalu kembali menyandarkan kepalanya di posisi semula. Minju kembali menyesap cokelat di tangannya.

"'Suatu tempat'-nya itu ke mana?" tanya Minju lagi.

"Rahasia." bisik Yujin tepat di daun telinga Minju dan menggigitnya pelan lalu kembali membenamkan wajahnya ke punggun Minju.

Tanpa diketahui Yujin, ekspresi Minju nampak gelisah perihal ucapan Chaewon yang mengganggu pikirannya selama lebih dari satu bulan. Gadis itu tentu ingin mengetahui kejelasan hubungan keduanya langsung dari mulut Yujin, namun sepertinya waktu tidak mengijinkannya, mengingat Yujin cukup sulit dihubungi selama hampir satu bulan belakangan.

Sekarang atau tidak sama sekali, batin Minju.

"Yujin-ah—" ucapan Minju terpotong oleh suara bel yang tiba-tiba berbunyi. "Siapa?" tanya Minju saat Yujin bergeser dan beranjak menuju pintu kamarnya, namun gadis itu tak mendapat jawaban dari Yujin.

Minju melihat meja di depannya dan menyadari satu hal yang seharusnya ia sadari sejak awal. Yujin membuat tiga gelas hot chocolate.

Atensi Minju teralihkan saat gadis itu mendengar jeritan wanita dari arah pintu luar dan dapat ia lihat bahwa wanita itu tengah memeluk erat Yujin sambil memancarkan ekspresi gembira, belum menyadari keberadaan Minju di sana. Minju menghampiri kedua gadis yang tengah merasakan euforia yang ia sendiri tak tahu alasannya.

"Kenapa lo gak bilang kalo lo lagi di Seoul?" tanya wanita itu setelah melepas pelukannya.

"Yah, rencananya cuma sebentar doang, tapi berubah karena ada rencana lain." menyadari kehadiran Minju, wanita itu menatap Yujin dan Minju bergantian.

"Oh, ini Jang Wonyoung. Sahabat gue sejak SMA dan kuliah bareng di Paris, tapi habis lulus dia balik ke Seoul sementara gue menetap di sana." ujar Yujin kepada Minju.

Fate [The Sequel of 'Connection'] [JINJOO FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang