-Prolog-

6 1 0
                                    

"Cekrek"
suara dari potretan kamera.
Hanya untuk satu tugas butuh sampai beberapa kali take pemotretan.Setelah selesai kita juga harus mendokumentasikannya.Hari ini rasanya sangat lelah.
Habis dari kampus sepertinya aku akan ke sebuah cafe untuk minum sebuah kopi.

Namanya Greeta, Umur 20.Setiap hari kayak  gini aja, hidupnya tidak ada yang spesial. Setiap hari selalu mendengarkan suara potretan dari kamera dan melihat laptop setiap harinya karna harus mengerjakan tugas dokumentasinya.
Tapi namanya hidup kita harus menjalaninnya.

"Tring---------"
Bunyi alarm yang bunyinya sangat membunuh bagi telingaku.
Aku mematikan alarm ku dengan tatapan murung. Aku sangat murung karena aku hanya tidur 3 jam.

Semua itu terjadi karena mengerjakan tugas dari kampus dan mendapatkan tugas tambahan lagi. Bisa dibayangkan ingin patah rasanya jari ku setelah mengetik di laptop sekian lamanya.

Hidupku hanya penuh dengan pemotretan model. Padahal aku yang ingin menjadi model. Tapi takdir berkata lain, aku malah sebaliknya.Jika ada alat yang bisa membuat aku menjadi sesuatu, aku akan menjadi model.

Lanjut, di pagi yang dingin ini aku hanya makan sebuah roti dengan peanut butter di dapur. Biasanya sarapan cuman makan snack ringan doang. Tapi karna sekarang masuk jam 10 siang jadi aku masih bisa merasakan sarapan dengan tenang setelah sekian lamanya.

setelah semua itu aku langsung pergi mandi karna kemarin aku tidak mandi sama sekali. Karna telat datang ke kampus dan tidak sempat mandi.
"shshshshshshs"
Suara shower dengan tenang tidak seperti alarm psycho. Lmao.

Setelah itu aku pergi ke bagasi dengan tenang karena waktu untuk ke kampus masih banyak. Aku mengendarai mobil ke rumah temendeketku karna kita memang selalu berangkat bareng.

"Pharsa" "tiin" Suara ku dan klakson mobilku memanggilnya di depan rumahnya.
"bentar woyy" jawabnya.

Yap kita temenan dari smp. Kita satu jurusan dan kita itu sefrekuensi jadi kalo ngobrol nyambung.
Dan dia juga asik.
Orangnya Random. Luv banget deh.

Akhirnya dia keluar dari rumahnya dan membuka pintu mobil seperti biasa ngobrol selagi perjalanan ke kampus.

Kalo disuruh bilang sahabat kita nggak suka. Kita lebih suka dipanggil dekat. Padahal sikap kita udh kayak saudara kandung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Where Am I? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang