21. Pergi Dari Kota Bandung 🦋 (REVISI)

15.6K 489 6
                                    

HAI KESAYANGAN AUTHOR, APA KABAR?

SEBELUM BACA LEBIH BAIK KALIAN FOLLOW DULU AKUN AUTHOR.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT DI SETIAP PARAGRAF 💬

_HAPPY READING_

🦋🦋🦋

"Rafa" Ekspresi orang itu sangatlah kaget melihat seorang perempuan yang berdiri di depannya.

"Hai Willi" Sapa Rafa sambil melambaikan tangannya kepada orang itu dengan senyuman manisnya.

Yang tadinya rameh dengan obrolan anak geng motor itu seketika menjadi sunyi. Mereka kompak menatap Rafa.

"WILLI?" Teriak mereka semua karena kaget mendengar perempuan di depan mereka memanggil sang ketua dengan nama panggilan lain.

Rafa kaget mendengar teriakan mereka semua terkecuali seseorang yang tadi dipanggil Willi itu oleh Rafa.

Salah satu anggota geng tersebut menatap sang ketua dengan pandangan bingung. "Siapa dia bos? Lo kenal sama dia?" Tanya seseorang disamping kepada sang ketua geng.

Sang ketua menatap perempuan di depannya. "Gue temen SMP nya Willi dulu" Bukan bukan sang ketua gang yang menjawab melainkan Rafa.

"Ouhh" Ucap mereka semua bersamaan sambil mengangguk-anggukan kepala mereka.

"Willi" Panggil Rafa lagi kepada sang ketua dari geng motor ini.

Sang ketua dari geng itu langsung berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Rafa. "Rafa, lo ngapain di Bandung?" Tanya sang ketua geng yang bernama lengkap WILLIAMS JAFRA KLOEL, Sang ketua geng 'BAKARA'.

Rafa menatap Williams. "Willi, gue bisa ngomong sebentar nggak sama lo?".

Williams mengernyitkan dahinya sebentar lalu diapun langsung mengangguk. "Boleh".

Rafa dan Williams pergi menjauh dari tempat tukang batagor. Mereka memutuskan untuk duduk di salah satu bangku di taman kota.

Terjadi keheningan sebentar diantara mereka, jujur sekarang mereka sedang merasa kecanggungan karena sudah lama tidak bertemu.

"Willi / Rafa" Panggil Rafa dan Williams bersamaan.

Williams menatap perempuan di sampingnya yang ternyata juga sedang menatapnya. "Lo dulu aja yang ngomong Raf".

"Nggak gue dulu aja Will".

"Lo dulu aja Raf".

Rafa menghela nafasnya pelan, okey dia mengalah dan memutuskan untuk berbicara terlebih dulu. "Ya udah gue dulu" Williams mengangguk.

Rafa lagi-lagi menghela nafasnya memejamkan matanya sebentar lalu kembali menatap Williams. "Hmm Will lo bisa bantu gue nggak?".

Williams mengernyitkan dahinya. "Bantuan apa? Lo emang lagi ada masalah apa?" Tanya balik Williams tak mengerti dengan perkataan Rafa.

Rafa menundukkan kepalanya. "Gue boleh nggak minta bantuan sama lo buat cariin gue tempat tinggal?".

Williams kembali mengernyitkan dahinya karena kaget lalu langsung memegang kedua pundak perempuan di depannya agar kembali menatapnya. "Tempat tinggal? Lo di usir?".

"Iya, tapi gue di usir ada alasannya kok".

"Hah? Maksudnya?".

Sungguh kini Williams sangat tidak pengerti dengan semua perkataan Rafa, seorang Rafa anak kesayangan keluarga Dirgantara di usir.

REIYRAFA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang