34. Filosofi

1.8K 289 79
                                    

"lu udah mulai percaya sama gw aja, gw udah bahagia banget"

A Poem Tilted You Present

.
.
.

"Kak, kakak sama kak sangyeon udah lama deket kan?"

Pertanyaan dari soobin membuat chanhee yang asik membaca buku menghentikan kegiatannya lalu menatap sang sepupu heran

"Kok tiba-tiba nanya gitu?"

Soobin yang sedang asik menarikan jarinya di atas keyboard laptop milik chanhee pun tersenyum

"Gak apa, cuma nanya!"

"Hmm ya bisa kamu liat sendiri!"

"Kakak udah cerita tentang masa lalu kakak?"

Lagi-lagi chanhee terdiam, kali ini ia menutup bukunya lalu menatap soobin

"Bin-"

"Kak, gak ada salahnya buka hati lagi, gak ada salahnya cerita tentang ketakutan kakak itu sama kak sangyeon"

"Aku takut dia bakal ngecap aku aneh-aneh"

"Ckckckkk orang-orang pada kenapa sih? Sering mikir kemungkinan gagal daripada kemungkinan berhasil?" Tanya soobin

Chanhee terkekeh, ia berdiri lalu mengusap rambut soobin

"Bin, kakak masih belum siap aja"

"Coba kakak liat aja gimana kak sangyeon selama ini sama kakak, bukannya udah cukup sabar? Bukannya dia cinta sama kakak?"

Chanhee terdiam, entahlah ia bingung dengan perasaan nya sendiri

"Kalau kakak belum bisa cerita sama temen kakak, seenggaknya kakak cerita dulu sama kak sangyeon!"

Bibirnya terbungkam memikirkan kata-kata soobin

Witing Tresna jalaran soko kulino, pepatah lama yang berarti cinta hadir karena terbiasa bersama, mungkin itu yang chanhee rasakan

Perlahan ia melupakan atensi sang roman dan mulai merasakan cinta lagi bersama sangyeon

Chanhee sudah jatuh cinta, hanya saja ia belum percaya

Pada dasarnya membangun sebuah kepercayaan adalah hal yang paling sulit daripada jatuh cinta

.
.
.
.
.

"Hal yang membahagiakan bagiku adalah ketika aku mengulurkan tangan untuk membantunya dan dia menerima tangan itu"

"Tak apa lama, berada di jurang ketakutan bukan lah hal mudah, butuh keberanian lebih walau hanya sekedar mengambil uluran tangan"

"Jika ia sudah mengambil nya, berarti ia siap membagi beban nya"

Sial, bagaimana bisa quote buku menampar chanhee pada kenyataan seperti ini?

Rasanya chanhee ingin menyobek buku itu, namun ia urungkan

Satu pcs buku harganya lumayan untuk kantong mahasiswa seperti nya itu

A Poem Titled YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang