02 ; kunci rumah

15 2 4
                                    

18.00am

selamat sore menuju malam, renjun dan julia mau pergi beli bahan prakarya.

renjun dan julia berposisi dirumah tuan muda renjun, renjun kunci rumah nya dari dalam, sekarang bingung mau naik sepeda atau motor.

"sepedanya cuman ada satu kah?" julia tanya renjun.

"sepedaan aja, flashback masa bocil kita, elo jatuh digot" renjun nepuk sepeda warna merah di sebelah nya.

"jatoh aja diinget, lo juga ga bantuin" julia keluarin sepeda renjun.

julia mau tinggalin renjun, berniat bercanda, tapi.. semua berkata lain..

"WOI RENJUN GARASI NYA KENAPA LO TUTUP" julia kaget.

"kenapa?" renjun ikut panik.

"kan kunci rumah lo masih nyantol di dalem renjun, lo mau masuk kerumah gimana? " julia keheranan lihat tingkah gebetan nya ini, kenapa akhir-akhir ini suka ngelantur.

"GOBLOK BANGET" renjun menghela nafas.

"mampus"

renjun telfon bunda.
bahaya ini kalo ayah chanyeol pulang, ga bisa masuk.

"bunda dirumah ada orang?"

"engga tau, bunda engga dirumah seharian"

"bunda lupain ini semua, renjun pamit"

begitulah percakapan renjun dan seorang bunda di seberang telfon.

"pamit? lo mau kemana nanti bunda lo panik ren" julia udah nangkringin sepeda renjun didepan pagar.

"biarin ah, lo bonceng gua, harus" renjun tiba-tiba duduk di jok belakang sepeda.

"ini yang cowok lo apa gua ren?" julia aslinya seneng bisa jalan berdua sama renjun, tapi ga juga julia keberatan bawa renjun.

"cepetan" renjun narik julia biar duduk di sepeda.

"dari pada bikin gua naik darah, mending bikin gua naik haji" julia Istighfar, tapi tetep gowes sepeda.

suara adzan, julia gowes pelan-pelan.

renjun peluk pinggang julia dari belakang.
"kalo gua ga bisa masuk rumah lagi gimana" kata renjun.

"dramatis banget lo, gua turunin lama-lama" julia maju-maju, risih di pelukin renjun.

"berjanda gua" renjun tarik ujung rambut julia.

"bercanda goblok, sakit bego ini ujung rambut"

"bego, goblok itu harus ada di kamus lo ya, ketauhilah nilai matematika gua masih diatas lo" renjun fokus liatin sepatu putih nya.

"eh njun, lo lebih suka gua panggil ren apa njun" julia tanya pertanyaan random.

"suka di panggil sayang"

"serius woi" julia gerakin stang.

"serius sayang" renjun tertawa tidak jelas. tapi julia jelas tahan teriak sekarang.

"TOLOOOOOLLL" julia pukul kepala renjun dari depan.

"ga ada tenaga banget lo kecil"
julia mau betot renjun. tapi pasti dia kalah.

"gantian say boncengin nya, nanti sakit ga sekolah, gua ga ada temen" kata renjun.

"halah tinggal 1 meter lagi" julia gowesin sepeda sampe depan rumah.

bestfriend;renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang