He is Arka || 45

4.5K 195 1
                                    

Jangan lupa vote and comment

He is Arka
.
.
Bagian 51

Semoga suka:)
Happy Reading!

_________________________________________

Arka menuruni anak tangga untuk menuju ke dapur. Dia sangat haus sekarang.

Membuka kulkas dan mengambil minuman yang berada di botol. Sekali tenggak botol itu langsung kosong. Arka membalikkan badannya dan berjalan kearah depan untuk menikmati angin pagi.

Hari ini hari minggu, dan anggenda minggu ini Arka akan dirumah seharian penuh. Tapi keluar rumah kalau ada sesuatu yang mendesak.

Mengerak-gerakkan tubuhnya kearah kanan-kiri untuk merilekskan badannya yang terasa pegal.

Lari-lari kecil mengelilingi rumah yang besar ini. Dan duduk ditaman yang terdapat bunga mawar merah kesukaan Bundanya. Taman ini dibuatkan oleh Ayahnya buat Bunda. Sungguh sweet.

Arka merebahkan badannya di kursi panjang yang terletak di taman bunga bundanya, langsung menampakkan air pancur.

"Bibi!!."

Bibi Sri berlari dari dapur menuju Arka yang sedang memejamkan matanya.

"Kenapa Den?." tanya Bi Sri.

"Bi, bawain Arka cemilan sama minuman dong bi."

Bi Sri menganggukkan kepalanya dan berlari kecil memasuki dapur untuk mengambilkan anak majikannya cemilan dan minuman.

Arka duduk dari rebahanya dan mengambil ponsel yang berada di saku celana pendeknya.

Membuka ponselnya dan banyak notifikasi dari grup kelas.

Arka langsung membuka roomchat dirinya dengan Dea-nya.

Dan kembali membuka aplikasi game on line nya, karena hari ini Arka sangat malas keluar rumah.

Dari arah belakang Arka mendengar suara keributan di depan pintu utaman.

"Permisi gofood!!." teriak Kevin dari arah belakang.

Tino dan Kevan menonyor kepala Kevin secara bersamaan.

"Biadab lo."

Arka melihat mereka dengan muka datarnya. Niatnya mau bersenang-senang sendiri malah datang tiga curut.

Bangsat!!

"Ngapain?." tanya Arka sambil melanjutkan main game on line nya.

"Ya mau mampir dulu lah." ucap Kevin duduk di rumput hijau.

"Permisi den. Ini cemilan sama minumannya." ucap Bi Sri sambil meletakkan nampan yang berisi pesannya Arka di meja yang sudah tersedia.

"Aduh Bibi tau aja kalo Kevin itu lagi pengin ngemil." ucap Kevin sambil mengambil cemilannya.

Arka langsung menepis tangan Kevin yang akan mengambil punya nya.

"Di belakang." ucap Arka sambil meminum soda.

"Pelit banget." ucap Kevin sambil berjalan kearah dapur.

"Kak, nanti malam ikut gak?." tanya Kevan sambil duduk disamping Arka.

Arka melihat Kevan penasaran. "Kemana?."

"Nanti malam ada balapan di tempat biasa."

"Jam?."

"Sepuluh."

Arka menganggukan kepalanya dengan pelan. Dan melanjutkan minum sodanya.

"Wih, lagi pada bahas apaan nih? Pasti ngomongin gua."

Arka memutar bola matanya malas.

"Faedah nya apa?." tanya Arka dengan suara dinginnya.

Kevin tersenyum dengan kikuk.
"Hmm ada deh kayahnya."

Tino dan Kevan menahan tawa saat melihat wajah lucu Kevin. Kalo langsung berurusan dengan Arka, pasti Kevin akan menunjukkan muka pucatnya. Sedangkan kalo didalam hati pasti selalu mengumpat.

"Kalo mau ketawa. Ketawa aja kali, gak ada yang ngelarang." ucap Kevin sambil menghentakkan kakinya dengan keras.

"Kaya cewek lu."

"Dasar anjing."

.
.
.

Suara deru motor menyaut di sepanjang jalan, dengan sorakan penonton yang sedang menyemangati salah satu dari pembalap liar itu.

Kini Arka dan ketiga sahabatnya telah sampai di area balap liar. Dengan mulut mereka yang menghembuskan asap rokok diudara yang dingin.

"Wow..keren anjirr." teriak Kevin sambil mengangkat rokok di udara.

"Gak mau main ka?." tanya Tino sambil memakan kacang garuda rosta.

"Gak."

Tino hanya menganggukan kepalanya pelan. Toh Tino juga gak maksa Arka buat main. Maksa juga wajah gantengnya yang jadi sasaran.

"Anjirr, gak kebayang kalo gua ikut main terus memang." ucao Kevin sambil senyum-senyum sendiri.

Sontak Kevan dan Tino yang mendengar perkataannnya si Kevin tertawa bahak.

"Lu..kalo ikut main bukan menang." ucao Tino dengan tawanya.

Kevin memutar bola matanya jengah. Emang salah kalo nge-halu kaya author:v

"Bukannya memang, tapi kalah." kata Kevan yang berusaha meredakan tawanya.

"Suka banget nistain temen sendiri."

"Suka banget. Apa lagi orangnya itu lo."

Kevin menghela nafasnya pelan sambil mengusap dadanya dengan kasar.

"Untung gua sabar." gumama Kevin

Arka melihat kearah Kevin dengan senyum remehnya.

Anjing lah Arka!!

Kini mereka bertiga telah sampai di apartement Arka. Dan malam ini mereka bertiga akan menginap di tempatnya Arka. Toh kalo pulang juga pasti dimarahin Bonyok.

"Anjirr lah capek bat." ucap Tino sambil menghempaskan tubuhnya diatas ranjang Arka.

Arka melihat kearah mereka bertiga dengan muka datarnya. Melihat kearah Kevin yang tertidur, baru saja merebahkan badannya. Dasar kebo pikir Arka.

Kevin kalo tidur gak pernah elit. Selalu ngorok, dengan kaki yang diangkat ke sofa.

Arka berjalan kearah kamar mandi untuk mandi terlebih dahulu. Badannya lengket.

_________________________________________

Bersambung:v

Silahkan kalian menghujat Kevin.

T. B. C.


He Is Arka [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang