Chapter 3 " dia Kekasihku!"

199 30 3
                                    

song: Mad Clowd - Once Again 



















ENJOY READING 

WARNING TYPO 





















Untuk waktu yang lama Jiyoon memandangi desain gaun pengantin yang ia lukis sendiri, dalam benaknya apakah ia bisa mengenakan gaun ini dipelaminan bersama Taehyung nanti. Arah matanya meneliti detail yang ia gambar setelah berdiam dengan atensi yang sama akhirnya bola mata coklat itu menelisik stelan jas putih yang sudah ia buat sebelumnya dengan ukuran sang kekasih.

Jiyoon mengharapkan pernikahan terjadi, cinta pria itu membuat dirinya nyaman namun terkadang membuatnya tertekan. Terlahir dikeluarga yang tidak menginginkannya sama sekali sampai dimana ia merasa nyaman dengan satu orang lalu kembali ia harus merasakan sakit karna untuk kedua kalinya ditolak.

Terasa sangat hampa, hambar dan getir. Ditambah kejadian siang tadi Jiyoon paham kemana arah bicara kakak ipar Taehyung. Ia kerumah kekasihnya untuk mengembalikan dompet Taehyung yang tertinggal namun saat masuk ia mendapati kekasihnya sedang beradu tatap dengan seorang gadis. Seokjin menyadari keberadaanya dengan sengaja wanita itu melantangkan suara jika gadis itu lebih cocok untuk Taehyung ketimbang dirinya.

Apakah perkara kecil seperti itu mengusik hatinya..? tidakkah ia terlihat sangat posesif namun pada kenyataannya Jiyoon memang meragukan asumsinya sejak hari dimana ibu Taehyung mengusir dirinya dan menintanya untuk meninggalkan sang putra tapi keras kepala Taehyung mempertahankan hubungan mereka sampai saat ini.

Entahlah yang jelas mungkin ia sedang mendesain gaun untuk orang lain.

Yeri masih berguling dikasurnya, ia masih memikirkan Taehyung. Oh pria tampan itu mulai melekat diotaknya . Yeri memukul kepalanya sendiri

" sadarlah Yeri.. sadar.." pundi pundi apakah ini.

Yeri memutuskan untuk pindah saja ke Seoul University dan melanjutkan kuliahya di korea. Terlalu malas untuk kembali ka Amerika. Namun jangal rasanya jika ia masih menerima setengah maaf dari pria yang ia jambak itu. Malam itu sebelum tidur Yeri bertekat untuk mendekati Taehyung dengan begitu mungkin Taehyung bisa memaafkannya dengan tulus. Eh benarkah seperti itu atau ada maksud lain.

Taehyung memutar penanya, sambil memejamkan mata. Bergelud dengan pikiran sendiri itu membuatnya sakit kepala berat disisi lain ia masih kesal karna gadis yang ia ketahui bernama Yeri itu. Secara tak langsung bawahannya membawa berita yang kurang sedap, bagaimana dia akan menghadapi sesuatu yang telah ibu dan ayahnya buat. Tidak bisakah mereka membiarkan Taehyung hidup bebas setidaknya dengan mebiarkan dia mencintai wanitanya.

Taehyung membuka mata, melihat bingkai foto yang terpajang dimejanya. Senyum lebar wanitanya selalu membuatnya tenang. Min Jiyoon sengalanya, kekasihnya dan juga kekuatannya.

Hal klasik untuk jatuh cinta adalah kebencian. Dimana rasa benci itu selalu mengerogoti pikiran lalu kemudian seseorang yang kita benci otomatis selalu terpikir dan akhirnya peran perasaan terbawa lebih emosional.

Jiyoon mengengam tanganya sendiri untuk menghangatkan tubuhnya selagi ia berjalan menuju apartemennya. Pandangan mata yang kosong membuyarkan pikirannya untuk beberapa saat. Wanita tua itu memakinya lagi.

Ia membuka pintu kamar mendudukan dirinya disana. Disudut yang selama membuatnya nyaman. Memeluk dirinya sendiri, matanya terpejam sejenak untuk meloloskan genangan air itu.

(TaeRi) Purple LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang