Bagian 1 Ta'aruf?

21 3 4
                                    

"Kedatangannya cukup mengejutkan bagiku sehingga aku tak tahu harus bagaimana."

-Diyah Ayu A-

Haura

Jangan lupa vote dan coment teman-teman.
Tandai juga ya kalau ada yang salah.

---

"Aura jalan yuk, pengen banget jalan sama kamu." kata kakak Haura setelah membuka pintu kamar Haura tanpa mengetuknya.

"Kebiasaan deh, ketuk dulu kalau mau buka pintu." sebal Haura yang hanya ditanggapi cengiran tak berdosa diwajah kakaknya.

Haura tidak melihat langsung kakaknya duduk di kasur melainkan lewat cermin didepannya, "mau jalan kemana emang, biasanya juga sama mas Althaf."

"Jalan aja, kemana nya nggak tau. Mungkin ngidam pengen jalan sama kamu." Katanya sambil mengusap perutnya yang mulai membuncit.

Haura tidak menjawab, tapi dia mematikan komputernya dan  beranjak untuk ganti baju.

"Ayok, keburu malem." Kata Haura setelah keluar dari kamar mandi.

Didepan rumah sudah ada Althaf—suami dari Neira kakak Haura— yang sedang menyiapkan mobil.

"Bumil ngajak kemana sih mas, tumben banget." Tanya Haura pada Althaf yang sudah duduk manis dibalik kemudi.

"Mau makan bakso tapi sama kamu, kepengennya dari kemarin eh baru berani bilangnya sekarang." Ucap Althaf yang diakhiri dengan kekehan kecil disambut dengan cubitan cinta dari Neira dipinggangnya, "Sakit Nei, emang bener kan?" Lanjutnya.

Neira yang mendengar perkataan suaminya langsung cemberut, "Iya bener emang kenapa, puas."

"Udah-udah ayo berangkat keburu malem." Kata Haura setelah menutup pintu mobil belakang Neira.

---

"Kamu mau yang mana Nei, kamu juga Ra." Tanya Althaf kepada dua wanita yang duduk sambil melihat buku menu yang ada dimeja.

"Aura yang komplit tapi nggak pakek bakso telur sama tambah bihun yang banyak, minumnya eh jeruk nggak gula." jawab Haura.

"Kalau aku sama paket komplit tapi nggak pakek bihun, minumnya eh jeruk juga tapi pakek gula." Kata Neira setelah membalikkan menu yang ada dimeja.

"Oke, tunggu ya."

Baru saja Althaf berjalan Neira sudah memanggil, "Mas hehehe, sama tambah air mineral tiga ya, udah itu aja." Ucapnya tanpa dosa.

"Iya tunggu bentar." Jawab Althaf lalu berjalan menuju meja pemesanan.

"Ra lihat deh, bagus ya." Tanya Neira yang memperlihatkan foto cincin emas putih dari handphonenya.

"Heem bagus, elegan banget. Besok ajak Umi beli ah." Kata Haura.

"Lah ngapain beli sendiri, nanti minta sama suami aja." Emang bumil itu kalau ngomong suka nggak pakek filter.

"Kok suami, gebetan aja nggak punya." Jawab Haura tidak kalah santainya.

"Emang dasar lu jomblo, hahaha."

"Bumil resek." Kata Haura

Setelah aksi ejek tadi mereka kembali fokus ke handphone masing-masing sampai Althaf datang dan main handphone juga sambil nunggu pesanan.

Seorang karyawan menghampiri meja mereka, "Permisi ini minumannya, es jeruk tiga yang satu tidak gula."

"Oh iya, terimakasih mas." Jawab Haura.

 HauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang