Seorang anak kecil sedang berlari dengan kedua tangannya yang memegang ice cream coklat dan strawberry. Dia nampak kelelahan setelah sampai tepat di depan seorang pria tampan yang sedang mendribel bola basket. Mengetahui seseorang mendekat,pria itu menghentikan kegiatannya mendribble bola lalu menatap anak kecil di depannya yang sangat menggemaskan.
"Hei adik kecil, ada apa?apa kamu kelelahan?"tanya pria itu tersenyum manis.
Gadis kecil itu tersipu malu,ia mendongak ke atas melihat betapa tampannya pria di depannya ini.
"Ada apa gadis manis?"tanya pria itu sekali lagi dengan senyum mautnya.
Lagi-lagi gadis kecil itu tersipu malu. Ia menyodorkan ice cream rasa strawberry ke hadapan pria itu.
"Untukku?"tanya pria itu lagi dan di balas anggukan oleh gadis kecil itu.
"Haha biasanya gadis kecil seumuranmu suka yang rasa strawberry namun kamu malah memberikannya padaku. Apa nggak masalah?aku bisa makan yang coklat jika kamu mau."tawar pria tampan itu,sembari berjongkok menyamakan tingginya pada gadis kecil itu.
Gadis kecil menggelengkan kepalanya
"Nia suka ice cream rasa coklat."ucap Nia si gadis kecil."Baiklah aku akan memakannya,makasih Nia. Namamu begitu cantik sepertimu gadis manis."kata pria itu tersenyum sembari membelai kedua pipi tembemnya yang semakin kemerahan.
Deg..Deg..entah mengapa Nia merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan,Nia benar-benar senang hatinya berdebar kencang. Ia bingung, ada apa dengan dirinya? Setahunya,dia tidak pernah merasa sesenang ini.
Yah mau gimana lagi,dulu dia masih kecil hingga tidak mengetahui bahwa itu pertama kalinya hatinya di ketuk dan sudah memilih seseorang yang akan menetap dihatinya.
Seorang pria muncul dari arah belakang Nia sembari langsung menggendongnya.
"Nia,papa kan udah bilang. Jangan keluar rumah,kamu belum sembuh nak."ucap pria itu lembut."Nia hanya ingin membagi ice cream sama kak tampan pa."kata Nia menunjuk pria tampan itu.
Papa Nia menoleh,melihat siapa gerangan pria tampan yang di sebut Nia.
"Hai pak, perkenalkan nama saya Harist."Harist si pria tampan itu mengulurkan tangannya."Salam kenal Harist,saya papanya Nia. Kamu bisa memanggil saya paman Jordan."kata Jordan menjabat tangan Harist.
"Baik paman."jawab Harist tersenyum.
Jordan menatap Harist,ia rasa Harist adalah pendatang baru sebab ia tidak pernah melihat Harist sebelumnya.
"Apa kamu tinggal disini?"tanya Jordan
Harist mengangguk "saya baru saja pindah kesini dengan kedua orang tua saya."jawabnya.
"Pantas saja saya merasa asing denganmu.Kalau begitu malam ini,bisa kamu mengajak kedua orang tuamu untuk makan malam bersama kami?"ajak Jordan tersenyum.
Harist tersenyum sembari mengangguk "tentu saja paman."jawabnya.
Sejak saat itu,keluarga Nia dan Harist semakin dekat mereka seperti sebuah keluarga bahagia.Begitu pula dengan Nia dan Harist,mereka seperti sepasang adik kakak.Sebenarnya, Nia harus memanggil Harist paman, mengingat selisih umur mereka yang terpaut jauh 14 tahun.
6 Tahun Kemudian
Seorang gadis SMP tengah berlari sepanjang jalan,ia sesekali berhenti untuk sekedar menarik nafas dalam-dalam setelah itu tetap melanjutkan larinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing Love My Uncle
Romance"Aku tau aku bukan wanita dewasa.Tapi,bukan berarti aku tidak bisa mencintai begitu dalam. Perasaan ini,sudah lama aku memendamnya,berusaha menyuarakannya meski tak kau anggap dan hanya berpikir lelucon semata"NIANTRY AMELY ANDERSON Nia yang begitu...