9.

1.2K 150 83
                                    

Mata bulat cantik itu hanya menatap kedepan kearah jalanan saja. Ia tidak berani menatap kearah sang dominan yang sedang menyetir mobil. Sepertinya ia akan dibawa ke suatu tempat.

Mark pun begitu. Ia tidak siap menatap Haechan apa lagi jika nanti Haechan bertanya padanya tentang kejadian di cafe. Haechan pasti ilfeel dari Mark.

Mark ingin membawa Haechan ke apartemen nya. Ia ingin berbicara sesuatu yang penting dengan Haechan dan meminta maaf atas kejadian tadi. Mark takut Haechan menjauh.

Sesampainya di apartemen nya, Mark mengajak Haechan masuk. Jujur Mark gugup sekarang. Seluruh kata-kata yang ia rangkai diperjalanan tadi melebur entah kemana. Mark hanya diam.

Mereka berdua duduk diruang tamu hanya berdua, terdiam tanpa pembicaraan. Mark mulai jengah dengan situasi ini ia harus mengakhiri kecanggungan ini.

" Haechan! " Mark.

Yang dipanggil menoleh menatap Mark tepat dimata si dominan. Hal itu membuat mereka kembali terdiam. Terjebak dalam lubang pesona satu sama lain. Mark tertarik menatap bibir Haechan. Bibir pink yang nampak lembut itu seakan-akan memohon untuk dilumat.

Itumah pikiran lo aja yang ketutup sper**
:)

Dan Mark tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Mark mendekat perlahan sembari memegang kedua lengan Haechan. Sedangkan yang didekati menyiapkan iman jiwa dan raga karena ia tau ia akan disosor sama juragan tarik sis.!!.

Mark menempelkan bibir tipisnya ke bibir cipoukable Haechan. Merasakan kenyalnya bibir si submisive yang manis empuk empuk manjahh.

Sedangkan Haechan hanya bisa diam membeku. Jujur ia menikmati apa yang Mark lakukan.

Tidak mendapatkan respon dari Haechan, Mark pun memberanikan diri untuk melumat bibir Haechan. Menyesap pelan dua bilah bibir itu pelan namun memabukkan.

Haechan hanya diam menunggu apa yang akan Mark lakukan selanjutnya. Haechan membiarkan Menyesap kecil bibirnya.

Tapi hal itu membuat Mark emosi. Mark menggigit bibir Haechan dan membuat lenguhan keluar dari bibir Haechan. Haechan kaget. Mark ternyata lebih agresif dari yang ia bayangkan.

Tangan Haechan mulai naik meremas rambut belakang Mark. Mark dengan rambut hitam agak panjang, dengan tatapan tajam dan keringat adalah bencana bagi cabe-cabean seperti Haechan. Haechan tergoda.

"Aghh~ ahh~ " Desah Haechan keras saat lidah Mark mulai menyapu mulutnya.

Kegiatan itu berlangsung cukup lama hingga Haechan memukul dada Mark karena kehabisan oksigen. Wajah terengah Haechan dengan mata sayu, bibir yang basah dan wajah memerah kembali menaikan hormon si sulung Jung.

Segera Mark mencium leher Haechan. Menghisap menciptakan tanda kepemilikan di kulit mulus itu. Haechan kembali mendesah. Semua hal yang Mark lakukan adalah candu. Ini salah, tetapi Haechan hanya bisa pasrah karena ini enak juga.

Dasarr://

"Ahhh, Hyunghh~ bher-hentihh~" Haechan.

Mark tuli. Ia semakin gencar menciumi setiap inci tubuh Haechan. Tangan kanan Mark perlahan membuka kancing kemeja Haechan. Tetapi Haechan berontak. Ia mendorong tubuh Mark menjauh.

Mark tersadar bahwa apa yang ia lakukan itu salah. Mark menjauh dan merapikan rambutnya.

" Maafkan aku. Aku-—"

" Seharusnya hyung melakukan itu saat aku menjadi kekasih mu! Bukan tanpa ikatan seperti ini. Aku bukan jalang! " Haechan.

Mark merasa bersalah. Ia membuat Haechan marah. Pasti Haechan tidak ingin melihat nya lagi.

My Enemy is My Destiny [𝐇𝐞𝐧𝐱𝐢𝐚𝐨]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang