Satu

2 0 0
                                    

"Mikha-ya ada tugas untukmu."

"Hari ini kan aku sedang libur ketua Min."

"Bayarannya dua kali lipat."

"Astaga waktuku tidak bisa dibeli dengan uang!"

"Empat kali lipat.."

"deal, berikan datanya."

Sang atasan memberikan sebuah amplop berwarna putih kepada Mikha, pria itu berdehem matanya melirik sekilas lalu melemparkan kunci mobil yang langsung dengan sigap ditangkap oleh Mikha.

Gadis itu heran, karena tidak biasanya pria itu mengijinkannya mengendarai mobil.

"Gunakan pakaian dengan benar, kau akan bertemu dengan orang baru."

Mikha mencibir sambil memutar bola matanya. Memindai dari atas hingga bawah, dress putih bermotif bunga diatas lutut. Bukankah ini pakaian yang biasa ia pakai akhir-akhir ini, lagipula ini sedang musim panas mana bisa menggunakan pakaian tertutup seperti turtle neck dan coat. Dia bertingkah seperti seorang ayah saja.

"Kalau begitu saya permisi ketua Min."

Pria itu tidak menanggapi perkataan Mikha, matanya sibuk menatap layar laptop di depannya, sudah menjadi hal biasa bagi gadis itu. Mikha akan terkejut apabila pria itu mengatakan 'ya hati-hati di jalan' atau akan lebih seram lagi jika pria itu mau mengantarnya.

Gadis itu telah sampai di tempat yang ditunjukkan oleh sang Ketua. Sebuah cafe bernuansa retro dengan music jazz yang dinyanyikan secara live oleh seorang penyanyi di atas panggung, aroma coffee memenuhi penghidungnya sangat menenangkan. Mikha menyukai tempat ini. Sangat tenang dan cukup cozy.

Matanya mengedarkan pandangan dan menemukan seseorang yang sedang duduk sendirian persis dengan photo yang tadi Ketuanya berikan namun lebih tampan aslinya. Ada dua gelas ice chocolate di hadapannya, juga sebuah bucket bunga berwarna merah muda tergeletak di sebelah kursi yang ia duduki. Dia terlihat bahagia, Mikha menjadi tidak tega untuk menemuinya.

"Kim Taehyung-ssi?"
Ucap Mikha setelah sampai di hadapan pria tampan itu. Awalnya pria itu tampak senang namun ketika matanya bersirobok dengan milik Mikha wajah pria itu berubah menjadi lebih dingin.

"Kau siapa?"

Mikha menarik kursi dan duduk berhadapan dengan pria itu tanpa permisi.

"Aku diutus oleh Jeon Sean-ssi untuk mengatakan hal yang tidak ingin kau dengar."

Pria itu hanya mengerutkan alisnya, menunggu gadis di hadapannya menyelesaikan perkataannya.

"Jadi begini, kekasihmu itu."

"Dia calon istriku." potong pria itu. Membuat Mikha rasanya semakin tidak tega melanjutkan perkataannya.

"Baiklah, calon istrimu meminta untuk mengakhiri hubungan kalian. Karena dia harus menyelesaikan study dan meraih cita-citanya di luar negri. Dia tidak bisa melakukan hubungan jarak jauh dan kau juga tidak bisa meninggalkan Korea karena perusahaanmu. Semoga kau bahagia dengan gadis pilihan orangtuamu. Aku sebagai perwakilan dari mantan calon istrimu turut sedih dan meminta maaf." Mikha bangkit dari duduknya lalu membungkuk 90 derajat kemudian duduk kembali menyesap minuman yang bukan miliknya.

Pria itu hanya terdiam, memijat pelipisnya dan tersenyum miris. Padahal ia berencana akan melamar gadisnya hari ini. Namun yang terjadi justru sebaliknya, dia malah dicampakkan oleh gadis yang dicintainya selama 10 tahun terakhir.

Jika Mikha menjadi kekasihnya, ia berani bersumpah tidak akan pernah melepaskan pria itu. Hey dia sangat tampan dan pasti kaya jika dilihat dari brand pakaian yang ia kenakan, dan sepertinya sangat lembut, romantis juga harum. Astaga jika ada cupid yang lewat bisakah Mikha meninta tolong untuk menembakkan panah pada pria ini agar jatuh cinta padanya.

"Kau tau, jika memang kalian berjodoh Tuhan pasti akan menyatukan kalian kembali di masa depan. Lagipula Kau tampan juga kaya raya dia pasti menyesal melepaskanmu."

Pria itu mengangkat kepalanya dan tersenyum miring. Matanya menatap tajam. "Apa kau ada di pihakku sekarang?"

Mikha mengedikkan bahunya "aku tidak ada di pihak manapun, jika dilihat dari alasan putus aku rasa dia ingin lebih memantaskan diri?"

"Siapa kau sebenarnya?"

"Aku Mikha, Choi Mikhaela senang bertemu denganmu." Mikha menjulurkan lengan berharap Taehyung mau membalas jabatannya. Namun yang terjadi pria itu bangkit dari duduknya berbalik meninggalkan Mikha. Baru beberapa langkah Taehyung menghentikan langkahnya dan berbalik. Mikha tampak menganga melihat postur pria itu yang tinggi tegap dan gagah tipe pria idamannya sekali. Bisa untuk memperbaiki keturunan.

"Katakan padanya semoga dia menemukan pria yang lebih baik dariku." setelah itu Taehyung kembali berjalan menuju pintu keluar. Wah Mikha amat sangat merinding ketika menatap mata elang pria tadi. Benar-benar mematikan. Mikha menyesap lagi minuman coklat hingga habis. Udara seakan memanas ketika pria itu berbicara tegas seperti tadi. Saat Mikha akan berdiri ia melihat sebuket bunga dan kotak kecil tergeletak di atas meja. Mikha mengambil benda-benda yang tertinggal dan berlari mencoba menyusul pria tampan tadi, namun mobil yang dikendarainya itu langsung melesat tanpa menghiraukan panggilan dari Mikhaela.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Breakup AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang