Ch 14. Rahwana Beraksi

15 2 0
                                    

"Eh! Eh! Tuh liat! Mobilnya cakep bener, pasti orangnya cakep juga?" kata wanita berjilba

"Mana? Ngibul ya!" jawab wanita berambut coklat.

"Itu tuh. Itu!" tunjuk wanita berjilbab.

"Mobil itu yang item klimis!" timpalnya kembali.

"Oh! Mobil boleh, cekep tapi jangan-jangan Om-om punya." Jawab wanita berambut coklat cuek.

"Elonya aja yang sentilmentil melulu." Wanita berjilbab geram akn tanggapan wanita berambut coklat.

"Gini aja deh kita taruhan ... kalau yang punya mobil itu tuh keluar trs masih muda 30 tahunan, lo trakti gue! Tapi kalau yang punya mobil nggak keluar sama udah tuwir geu yang traktir elo! Deal?" ajak wanita berjilbab.

"Deal!"

wanita berambut coklat menanggapinta acuh tak acuh, sebab percaya akan dirinya yang menang.

Perlahan-perlahan tapi pasti pintu mobil itupun terbuka menampilkan sang empu yang tampan mempesona.

Para hati kaum hawa pun meleleh dibuatnya. Tak ada yang mampu menolak pesona pria tersebut.

Dadanya bidang menjadikannya seorang pria yang gagah perkasa.

Rupanya yang tampan dengan kacamata bulat yang melindungi bola matanya yang agak kesipitan memberi poin plus tersendiri.

Siapa pun akan takluk kepadanya. Siapa yang tak ingin menjadi miliknya seolah sempurna tak ada cacat satupun di dirinya. Satu kata sempurna.

"Aduh bang, hati Rohayati meleleh mau dong diboncengin." Kata wanita berambut coklat.

"Tadi aja! Lo cuek-cuek amat sekarang lu yang nge-fly. Ih, lebay!"

"Nih ya, kalau lu di boncengin sama tuh Abang-abang kece, yakin nggak mau? Princess charming aja enggak ada apa-apanya." Ucap wanita berambut coklat sombong.

"Oke lah, gue setuju asalkan elo nggak lupa sama traruhan kita."

Rama menoleh ke arah tempat yang menjadi topik heboh dua orang wanita itu.

"Muncul beberapa pertanyaan di otak Rama, "Siapa sih? Sekeren apa sih?

udah kayak antrian sembako di pasar semprong aja."

"Siapa tuh, yang di bukain pintu?" tanya wanita berjilab kepada wanta berambut coklat.

"Pengen!" timpal wanita berjilbab.

"Eh, bukannya tuh anak yang jadi trending topik kemarin. Siapa sih namanya?h Si, Si, Sisi, siapa ya?

"SHINTA!"l teriak Rama di dalam hatinya.

Ya. Orang itu adalah Shinta dengan Dr. Brian.

Meliat Shinta diantar oleh Dr. Brian membuat hati Rama berkecambuk.

Ada rasa tidak rela, serasa Rama ingin menghantamkan tangannya tembok saat itu, namun rama masih berfikir jerih untuk tidak membuat kegaduhan. Dan berakhir meninggalkan kelas yang belum dimulai sama sekali.

@@

"Di sini aja kak!"

"Ta. aku ingin melihat bagaimana lingkungan sosialmu disini hanya untuk memastikan saja!"

"Kakak! aku bukan anak kecil."

"Tapi kamu pasienku."

Shinta hanya bisa pasrah tanpa membantah. Membiarkan Dr. Brian mengantarkan dirinya masuk ke dalam kelas.

Sesampainya didalam kelas, Shinta menyusuri setiap sudut ruang namun matanya tidak menemukan seseorang yang ia cari.

"Kemana Rama? Aneh. Kenapa dia tidak masuk kelas padahal kelas sudah mau dimulai. Tidak seperti bisanya." Batin Shinta.

@@

Seorang misterius menyerahkan sebuah amplop coklat kepada seseorang yang memakai baju hitam bertudung di kepalanya.

"Seperti biasa! buat dia tertekan karena kehebohannya hari ini."

Seseorang yang bertudung membukan amplop tersebut, namun kerutan menghiasi dahinya. Orang itu terlihat tidak puas akan isi amplop tersebut.

"Sisanya akan aku kasih jika sudah selesai."

Seseorang bertudung tersebut menganguk sekali lalu berlalu pergi.

Ramayana Milenial (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang