Barbershop Panas

16.1K 265 28
                                    

Namanya Ari. Begitu yang gue tau saat Ari mulai memperkenalkan diri saat memotong rambut gue.

————

Nama gue Firas, pria umur 24 tahun yang masih single. Kegiatan gue sehari-hari adalah bekerja dari rumah akibat pandemi ini. Entah kenapa, selama wfh, gue merasakan libido gue semakin meningkat. Tak jarang saat masih jam kerja, gue membuka situs bokep dan mulai memegang kontol gue yang ikut menegang seraya film berputar. Kontol 17 cm kebanggan gue, yang telah banyak memuaskan lobang-lobang pantat pria yang harus kontol.

Ya dari sini kalian semua tahu bahwa gue gay.

Tak jarang juga, gue mulai mengambil benda tumpul yang cukup keras dari laci meja kostan gue. Gue memiliki dildo berukuran 18 cm yang sering pula gue pakai untuk memuaskan nafsu gue. Dari sini juga, kalian pasti sudah tau bahwa apa role gue kan?

————

Cerita berawal saat gue memandangi badan telanjang dada gue di cermin kamar mandi umum. Gue melihat badan gue yang berkeringat selepas olahraga, mengamati otot-otot gue dari kaca yang nampak sedikit terbentuk. Selama ini, gue memang bertekat menjalani olahraga calisthenic, dan ternyata hasilnyapun sedikit memuaskan. Baru sadar, rambut gue sudah mulai gondrong dan tak nyaman. Gue berniat mencari barbershop selepas gue beberes badan dari kostan. Selama ini gue selalu berpindah dari satu barber ke barber lain karena merasa kurang puas dengan hasil potongan yang gue dapat. Entah kependekan, kurang pendek, merasa aneh, dan lain sebagainya. Sampai akhirnya, gue menemukan satu barber yang nampaknya masih baru saat gue berlari kecil menuju kostan.

————

Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di
https://karyakarsa.com/rakarsag
Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Para Pejantan" pun telah tersedia di sana.

Terima kasih.

Regards,
Rakarsag

————

————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Para Pejantan (Random Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang