Chap 4 : Diserang Burung!!

585 104 4
                                    

            Keesokan harinya, dia memberitahu Yang Yue bahwa dia akan pergi ke suatu tempat untuk berkultivasi. Yang Yue sempat bertanya kemana dia akan pergi tapi tidak mendapat jawaban pasti. Yang Yue sangat khawatir dan ingin menemani Ye Zi, tapi ditolak sebelum dia menyelesaikan ucapannya.

"Setiap akhir bulan saat malam hari setelah jam makan malam. Tunggu 2 jam lagi lalu kalian pergi ke Gunung Iblis. Kami akan bertemu disana dan berlatih bersama, bawa juga Xiao Bai dan Xiao He." Ye Zi berjalan keluar halaman lewat pintu halaman belakang.

"Dan jika ada yang mencariku, beri saja alasan yang seperti biasanya. Apa kamu mengerti?"

"Baik. Apa tuan muda benar- benar tidak membutuhkan seseorang untuk menemanimu?"

"Tida perlu. Dan beritahu yang lainnya tentang hal ini."

            Ye Zi melihat Yang Yue yang terlihat begitu khawatir hanya bisa menghela nafasnya dan menenangkannya.

"Aku hanya pergi sebentar untuk berkultivasi, saat aku selesai aku juga akan kembali. Tenanglah dan jaga tempat ini dengan baik. Dan terus berlatih dan berkultivasilah. Saat kami betemu lagi, aku tak ingin kalian mengecewakanku."

            Setelah itu, Ye Zi pergi ke Gunung Iblis.

Dalam perjalanan mencari gua yang disebutkan dalam novel, Ye Zi beberapa kali bertemu dengan binatang iblis tingkat 1 dan 2, ada kalanya dia bertemu binatang iblis tingkat 3, tapi dia memilih melarikan diri karena tingkat kultivasinya yang lemah.

             Di dalam novel, Fang Ye Zi bertemu dengan bintang iblis tingkat 4. Apa dia harus bertemu binatang iblis tingkat 4  dulu baru menemukan gua? Bukankah dia hanya bunuh diri?

            Ye Zi melihat sekitar dan nenemukan pohon yang sedikit lebih besar dan berdaun lebat, dia duduk dibawah pohon dan bersandar dengan nyaman. Dia sangat lelah dan ingin beristirahat sebentar.

          Dia menutup matanya dan menarik nafasnya dalam- dalam dan mengeluarkannya pelan- pelan. Saat dia sedang bersantai menghilangkan rasa lelahnya, dia mendengar suara kepakan sayap dari kejauhan.

        Ye Zi membuka matanya sedikit dan melihat ke arah kanannya dengan tatapan malas. Binatang iblis lagi? Aku masih lelah, apakah mereka begitu kejam bahkan tidak memberi kesempatan untukku istirahat sebentar?

"Aku benar- benar lelah."

            Ye Zi berdiri lalu mengeluarkan belati dan mempersiapkan diri untuk berperang lagi. Suara kepakan sayap semakin keras menandakan binatang itu semakin mendekat. Ye Zi menatap ke arah langit, dia melihat seekor burung besar bewarna merah terbang di langit. Dia menajamkan tatapannya dan melihat asap yang keluar dari paruhnya.

"Ha? Burung?"

          Ye Zi membelalakkan matanya saat burung itu menatapnya dan dia melihat sebuah bola api yang berukuran kepala manusia dewasa keluar dari mulutnya lalu jatuh ke arahnya. Ye Zi segera menghindari bola api dan memadamkan api yang menghanguskan ujung pakaiannya yang sedikit terkena bola api.

"Anjim burung sialan! liat- liat woi kalo main bola api! Bahaya goblok!"

           Ye Zi menatap burung itu lagi dan melihat bahwa akan menyerang lagi, Ye Zi segera berlari ke arah hutan yang penuh dengan pohon. Ye Zi berlari melewati pohon- pohon, dan perlariannya dibantu dengan daun- daun yang lebat diatasnya dapat menutupi tubuhnya. Ye Zi terus berlari dan berhenti saat merasa burung itu tak mengejarnya.

           Ye Zi bersandar dibalik pohon dan terengah- engah. "Astaga, itu burung siapa sih? Kok gak dijaga, burung macam apa juga itu? Bisa ngeluarin api."

Transmigrated to the World of the NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang