Chapter 36: Kejanggalan

299 16 2
                                    





Reiji POV

Yosh. Mutiaranya sudah aku jadikan kalung. Sekarang Liya bisa membawanya kemanapun dia pergi. Akan lebih bagus jika dijadikan cincin, tapi... Mutiara ini terlalu besar utk sebuah cincin.

Aku segera turun setelah memakai seragam sekolahku. Kulihat ayah yg sedang menata sarapan diatas meja, membuatku menatapnya bingung. "Ayah tidak ke kantor?" Tanyaku sembari duduk dikursi.

Dia menggeleng. "Ayah ambil cuti sehari, rencananya siang ini mau ngajak Alice jalan-jalan.." Ucapnya tersenyum simpul.

Benar juga. Gara-gara mengambil mutiara utk Liya, ayah harus membatalkan kencan mereka. Bahkan tante Luo yi harus kehilangan sahabatnya. Aku menunduk merasa bersalah. "Apa tante Luo yi tidak keluar dari tempatnya? Dia masih sedih yah?"

Ayah hanya menghela nafas. "Ayah sudah membujuknya utk keluar dan bicara, tapi dia bilang masih ingin sendiri."

"Aku jadi tidak enak ayah, ini semua gara-gara aku... Andai kalian tidak kesana.. "

"Kita semua tidak tau apa yg akan terjadi, berhenti terus-terusan merasa bersalah.. Sebaiknya kau cepat habiskan sarapanmu dan berangkat sana.." Ucap ayah.

Aku mempoutkan mulutku dan melahap roti yg ada dihadapanku.

***

"Wahh.. Bagus sekali, ini mutiara atau berlian sih?" Ucap Fumito sembari memandangi kalung ditanganku.

"Kau beli dimana?" Tanya Ren datar.

"Ehm... Online.." Jawabku terbatah. Tidak mungkin aku bilang ini adalah mutiara siluman rubah putih yg punya kekuatan besar.

"Kau bercanda?" Kekeh Ren. Aku hanya menggaruk tengkukku yg tidak gatal.

"Aku belum pernah bertemu dgn gadis yg kau sebut itu.. Dia dari kelas A kan? Siapa namanya?" Ucap Fumito.

"Ellie." Jawabku singkat.

"Apa dia cantik?" Tanya Ren, lagi-lagi dgn wajah datar.

Aku mengangguk. Aku melirik Fumito yg sedikit menyenggol Ren.

"Tenang saja, bagiku kau adalah gadis paling cantik di dunia.. Ren say-aduhh!" Aku terkekeh saat Ren mencatuk kepalanya sebelum Fumito selesai menggodanya.

"Aku tau." Jawab Ren judes. "Aku hanya tanya."

"Ellie itu.. gadis yg kesepian, dia tidak punya teman dikelasnya... Padahal dia sudah bersikap baik dan berusaha berbaur tapi mereka malah menjauhinya karna alasan tertentu." Jelasku sedikit tersenyum simpul.

Mereka berdua menunduk. "Sepertinya hidup Ellie lebih buruk dariku yah.." Ucap Ren.

Aku hanya tersenyum. "Bisa dibilang begitu, jadi.. Apa kalian mau berteman dgn Ellie?"

Fumito memegang tanganku. "Tentu! Karna dia tidak punya teman dikelasnya, maka kita yg akan menjadi temannya! Iyakan Ren?" Tegas Fumito.

Ren hanya mengangguk. "Baiklah... Akan aku coba."

"Ren.." Dengus Fumito.

"Iyaiya, aku akan berteman dgn gadis itu." Ucap Ren.

Aku tersenyum lebar. Aku senang sekali saat mereka mau berteman, sekarang aku bisa memperkenalkan mereka dgn Liya. Dia pasti sama senangnya karna selama ini dia sangat ingin merasakan yg namanya bersenang-senang, dianggap ada, diperhatikan dan dijawab.. Liya pasti sangat senang.

Girlfriends In Two Worlds! [NC18+] (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang