Chapter 1

24.2K 69 0
                                    

Dengan mesranya Sofi membelai-belai batang kemaluan itu yang bukan main luar biasa besar dan
panjangnya. Demikian pula dengan kepalanya yang berkilat dan membengkak. "Oukh, punyamu hebat sekali, Ndree..! besar dan panjang. Hmmhh . . . !!!" Sofi terus juga membelai sambil sesekali menggenggam.  Mulai dari
pangkalnya yang dipenuhi rambut lebat sampai ke ujungnya yang berkilat dan membengkak, berbentuk topi baja.
"Kamu suka pada punyaku..?!" tanya Andre sambil membiarkan Sofi mengesek-gesekkan zakarnya
yang hebat itu ke pipi dan matanya.
"Suka sekali, yaank! Tetapi ugh! Punyamu besar banget. Bengkak! Aku jadi negeri!"
"Ngeri kenapa?!"
"Ngeri kalau-kalau vaginaku sobek dan rusak!"
Andre teatawa kecil. "Kau ini ada-ada saja. Kan semakin besar semakin enak!"
"Iya! Tetapi punyamu ini besarnya nggak ketulungan!" ujar Sofi.
Andre tertawa lagi. Batang zakarnya berkejat-kejat digenggaman Sofi. "Aku belum pernah merasakan batang
zakar yang besar dan panjangnya kayak punyamu ini," ujar Sofi lagi.
Andre merasakan geli dan nikmat bukan main ketika Sofi menciumi zakarnya yang semakin membengkak.
Rasa geli yang nikmat dirasakan Andre. Tubuh lelaki itu kejang. Matanya membeliak-beliak. "Hmmh, Sofii..!
Sssh . . . !" mulutnya mulai merintih-rintih.
Sambil menciumi, Sofi memijit-mijit batang zakar yang keras bagaikan tonggak itu. Menjadikan Sofi
gemes. Ujung lidah menciumi benda aduhai itu. Benda yang dapat memberikan kenikmatan luar biasa kepada
wanita. "Ndre! Perempuan-perempuan yang sudah kau kerjai, pasti pada ketagihan!" ujar Sofi.
Andre tidak menjawab. Dia mendecap-decap bagaikan orang kepedasan. Tengah meresapkan kenikmatan yang luar biasa. Lezat!
Alat vital dalam genggaman Sofi itu semakin membengkak dan semakin memanjang lagi. Sofi yang
gemas bukan main, semakin tak tahan. Segera dia menempatkan dirinya sebaik-baiknya diantara kedua kaki
Andre yang tertekuk. Kedua paha Andre terlentang selebar-lebarnya, sehingga tangan kanan Sofi menggenggam alat vital yang kencang itu, tangan kirinya membelai-belai rambut kemaluan Andre yang tebal dan
ikal, tumbuh sampai ke pusar. Merinding bulu-bulu roma Sofi bilamana dia menciumi seluruh batang dan kepala kemaluan yang luar biasa itu. Bukan main. jari jari Sofi hampir tidak muat menggenggam alat vital yang luar biasa itu. Memang inilah yang sangat disukai Sofi. Dulu, dia pernah mendapatkan lelaki yang juga memiliki zakar besar,iya Rudi mantan suaminya dulu memang memiliki ukuran alat vital yang luar biasa,besar kokoh dan tahan lama apabila sedang menyetubuhi Sofi. Dan sejak itu, Sofi sangat merindukannya. Dan baru sekarang, dia memperolehnya
kembali setelah bertahun-tahun bercerai dengan Rudi. Sofi yang semakin gemas segera menjulurkan lidahnya, menjilat
batang kemaluan itu. Lalu dingangakannya mulutnya dan dimasukkannya zakar yang luar biasa itu.Keruan saja Andre menggelinjang kaget namun nikmat. "Ouw, Yaank! Hmmh . . . enak sekali, Sayaaang!" Andre merintih. Kedua kakinya terangkat naik dan menyepak-neyepak ke atas. Mendengar rintihan Andre, Sofi jadi semakin bersemangat. Kepala zakar yang berbentuk topi baja itu
dikulumnya. Digigitnya. Tingkah Sofi tidak ubahnya, bagaikan seseorang yang mendapat makanan lezat.
Nikmat sekali. Sampai matanya terpejam-pejam. Air liurnya menetes-netes. Kepala yang berbentuk topi baja itu
sangat hangat dan. kenyal. Demikian pula halnya dengan Andre. Kunyahan-kunyahan mulut Sofi
dirasakannya sangat nikmat dan merangsang nafsu birahinya. Andre merintih-rintih. Kedua kakinya semakin menyepak. Matanya mebeliak-beliak, sehingga hanya putihnya saja yang tampak. Sofi kian bersemangat. Sekarang, bukan hanya kepalanya saja yang dikulum dan digigiti Sofi, tetapi seluruh batang kemaluan yang perkasa itu. Sementara itu, kedua telapak tangan Sofi tidak tinggal diam. Sementara mulutnya mengulum, tangannya menarik-narik rambut kemaluan Andre yang luar biasa lebarnya. Dan tangan yang satu lagi mempermainkan sepasang biji milik Andre.
"Enak, Yaank . . . ?!" tanya Sofi ditengah-tengah kesibukannya.
"Enak sekali Sayaang. Ennaaakkkh !!!" Andre berusaha menyahuti tersendat-sendat.
Sofi terus juga melalap senjata yang luar biasa itu. Demikianlah secara beraturan, kepala dan batang zakar
Andre keluar masuk mulut Sofi. Pada waktu masuk, mulut Sofi sampai kempot. Sedangkan pada waktu
keluar sampai monyong. Semakin lama semakin cepat. Tubuh Andre gemetar. Jemarinya mencengkeram rambut pirang kecoklatan Sofi kuat-kuat. Rintihan . . . rintihannya semakin menghebat, sementara Sofi kian gencar menyerbu menggebu-gebu. Akhirnya, Andre menjerit histeris. Pantatnya diangkatnya tinggi-tinggi, sedangkan kedua telapak tangannya menekan belakang kepala Sofi kuat-kuat. Dan batang serta kepala kemaluan Andre pun membenam sedalam-dalamnya, merojok sampai ke tenggorokan Sofi. Dengan bersemangat sekali, tangan
Sofi mengocok pangkal kemaluan Andre dengan cepat dan mesra. Dan tanpa ampun lagi : "Crroott!
Crrrroooottss! Crrottttsssss . . . !!!" menyemprotlah cairan kental dari dalam batang kemaluan yang berdenyut-denyut dengan dahsyatnya. Daya semprotnya luar biasa sekali. Tubuh Andre menggigil. Sofi tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dengan nikmat sekali disedotnya batang kemaluan Andre. Maka tanpa ampun, bergumpal-
gumpal cairan kenikmatan Andre, tertumpah semuanya ke dalam mulut dan tenggorokan Sofi. Mata Sofi
sampai terpejam-pejam, menelan seluruhnya sampai tetes terakhir. Andre setengah mengeluh memejamkan matanya. Tubuhnya lemas tidak bertenaga. "Oukh, Yaank. Kau sungguh hebat!" bisiknya.
Sofi tertawa sambil menyeka mulutnya yang sebagian masih dibasahi sisa-sisa cairan kental. "Bagaimana, Ndre?! Enak?!" tanya Sofi. Benny menarik lengan Sofi, sehingga perempuan itu jatuh ke dalam dekapannya.
"Enak sekali, Yaank. Aaaaakhhh.........

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Janda Binal part 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang