Alfa menghela nafas dengan kasar
"Sudah berapa lama kamu sembunyikan ini dari aku?"
aku hanya bisa menunduk seraya merapatkan bibirnya
"Yaya jawab pertanyaanku!" ucap Alfa dengan tatapan dinginnya yang terus menatap Lia
"de..del..lapan bulan yang lalu, maaf fa, aku gak bermaksud begitu, aku juga gak tau kenapa ini bisa terjadi, aku sayang kamu, tapi aku gak bisa mengontrol hatiku" jelasku sembari menyeka air mata yang sudah mengalir tanpa bisa aku tahan
Alfa memegang kedua pundakku "Ya aku harus gimana? apa kamu gak bahagia sama aku? aku gak mau kehilangan kamu Ya tapi Rio temanku teman baikku" Alfa menggunjang pudakku pelan, lalu mundur satu langkah "AKHHHHHH BANGSATT!!!!!!" Alfa berteriak seraya menjambak rambutnya frustasi.
"Faa..fa.. maaf..aku sayang kamu, aku bahagia sama kamu, kamu dan Rio gak salah fa, aku yang salah, aku yang sudah rusak semuanya, persahabatan kamu dan Rio, hubungan kita, aku yang salah karena melibatkan hatiku di dalamnya"
"Aku udah berusaha Ya, aku berusaha terus untuk menjaga perasaanku supaya tetap stay di tempatnya, sekarang apa?, putus? 6 tahun yang gak berarti apa-apa" Alfa tertawa getir
"Fa, aku butuh waktu, aku butuh menenangkan diri fa, aku tau aku egois, aku gak mau putus sama kamu, tapi aku juga bingung harus gimana" aku menjelaskannya dan memegang tangan Alfa dengan taku-takut.
"Menenangkan diri mungkin bisa menjadi solusi buat kita Ya, kita harus membincarakan hal ini dengan otak yang waras, aku kasih waktu untuk kamu dan aku buat memikirkan hubungan kita dan menata hati kita, gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya Ya, aku sayang kamu" Alfa mengucapkannya lalu mengambil tas dan kunci mobil di atas meja.
"Kamu mau kemana fa? kamu lagi gak dalam kondisi oke untuk nyetir" aku mengikuti Alfa menuju pintu, aku merasa khawatir dengannya
"Pulang, untuk apa aku disini dengan situasi kayak gini? gak membantu untuk kita, take care" ucapnya sambil mengusap kepalaku lembut, aku memandangi sosok alfa yang perlahan menjauh dengan pandangan yang mengabur dengan air mata, meninggalkan aku yang luruh di atas lantai memegang dadaku.
Bahkan di saaat seperti ini Alfa masih bersikap baik padaku, bodoh kamu Ya bodoh. Aku butuh tempat untuk mencurahkan isi hatiku dan bersandar saat ini, aku mengambil ponselku di atas meja dan menelpon seseorang. Seseorang yang membuatku mengalami situasi seperti ini, menjadi karakter yang paling kalian benci, wanita paling egois, tidak punya pendirian dan bodoh, caci saja aku karena mereka tidak salah.
"Hallo.." ucap suara di sebrang sana
"Rio...aku...aku mengecewakan Alfa"
-------------------------------------
Wahhhh gilaaa drama abis ekk, sejujurnya ini adalah real story sahabatku, tapi sedikit aku ubah dengan alasan pribadi, kalau kalian tertarik mungkin aku bisa berfikir untuk lanjut ke part berikutnya. Thank you dan maaf karena masih banyak kekurangan ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED (Aku, Kamu dan Dia)
RomanceIs it possible to fall in love in wrong situation? Bagaimana bisa rasa itu datang disaat aku sudah memiliki kekasih? mengapa aku tidak lebih dulu mengenalnya dari pada Rio? aku jatuh hati dengannya tapi aku juga sangat menyayangi Rio. Egois kah aku...