EIGHT

1.1K 292 370
                                    

Warning typo(s)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning typo(s)

Jika harus bertanya apakah Seokjin sayang Hyera? Tentu saja jawabannya iya. Apakah cinta? Ya Seokjin cinta, tetapi tidak sepenuh hati. Seokjin lebih mencintai dirinya sendiri.

Empat tahun bersama, membuat ia semakin kuat melewati hidup yang penuh dengan tekanan. Akan tetapi sejauh itu pula Seokjin merasa menyakiti hati gadisnya. Ia sadar benar sebanyak apa kesalahannya dan sejauh mana kebohongannya---semakin ia sayang, semakin ia melakukan kesalahan berikutnya.

Gila.

Kemarin, sepanjang malam di hotel tempat ia menginap, Seokjin tak mampu terlelap barang sedikitpun. Hatinya resah, berkali-kali menggumamkan kata Maaf. Berusaha yakin tentang keputusan yang ia ambil memanglah sudah tepat, kendati ia harus lebih extra gigih lagi menghadapi kekasihnya nanti.

Seokjin menyugar surainya sesaat, lalu mengganti posisi duduknya dengan punggung yang menyender ke belakang bertumpu satu kaki guna menahan kaki lain yang melipat ke sisi kiri---tangannya meraih bolpoint, memainkannya suka-suka.

Tatapannya lurus ke depan, entah sejak kapan air muka Seokjin terlihat lebih sangar, menyunggingkan senyum ke arah wanita yang berdiri tepat di seberang meja kerjanya.

"Selamat bergabung di JinHit, Nona Song."

Mendapat sambutan baik dari lelaki yang satu menit lalu menyandang sebagai atasannya lantas ia memberikan rasa hormat dengan tubuh sedikit membungkuk. "Terima kasih Tuan Kim, kira-kira kapan saya bisa memulai tugas pertama saya?" Seokjin menyingkap sedikit lengan kemeja yang ia kenakan menilik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Besok pagi, untuk hari kau bisa melihat dulu ruangan kerjamu. Nanti Kara akan memberitau di mana ruanganmu" ujarnya.

Anggukan sekilas ia dapat dari sekertaris barunya di iringi senyuman manis di bibir tipis yang terpoles lipt balm di sana. Lengannya terulur meraih gagang telefon yang biasa ia gunakan kala memanggil bawahannya.

"Kara bisa ke ruanganku sekarang?!"

"Baik Tuan."

Tak butuh waktu lama gadis Min berponi imut itu muncul dari balik pintu. Kara berdiri tak jauh dari si sekertaris bossnya.

"Kara bisa kau antar dia melihat ruangan untuknya!" Kara sedikit membungkuk, setelahnya ia keluar dari ruangan Seokjin di ikuti sekertaris baru di belakangnya.

"Mari aku antar ke ruangan anda Nona Song." ajak Kara.

"Tunggu, jangan memanggilku seperti itu. Namaku Lily---Song Lily." ujarnya mengulangi.

"Ah maaf, baiklah Nona Song Lily."

"Tidak-tidak, bukan seperti maksudku. Kamu bisa memanggilku Lily saja."

[𝐌] 𝐎𝐑𝐏𝐇𝐈𝐂✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang