50 // Rumah Pohon

3.1K 312 22
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN~

SEMOGA SUKA DI PART YANG MASIH "MANIS-MANISAN" - "ROMANTIS-ROMANTISAN" - "AKUR-AKURAN"

SEBELUM BIBIT PELAKOR HADIR~
.
HAPPY READING! 💞

🐁🐈

"Alhamdulillah," ucap Rangga selesai beserdawa.

Sedangkan Ocha sudah duduk di ayunan bambu. Rangga menghampiri. Bukannya duduk di ayunan sebelah, cowok itu lebih memilih berdiri di belakang Istrinya. Mendorong punggung Ocha hingga ayunan bergerak lebih cepat.

"Kalau bukan karena Pahlevi, apa kita bisa kayak gini ya, Cha?"

Ocha mengendikkan kedua bahunya, menjawab sekenanya atas pertanyaan yang terlontar dari Rangga.

Rangga mendecak kesal atas jawaban Ocha yang acuh tak acuh.

"Nggak," jawab Ocha akhirnya. "Mana ada cewek yang mau terima cowok kayak lo, lagi!"katanya menekan kata lagi, sengaja menyindir Rangga.

Rangga menghentikan gerakan ayunan yang diduduki Ocha. Lalu berjalan dan berjongkok di depan cewek yang berstatus sebagai Istrinya.

"Gue janji," kata Rangga memegang tangan Ocha yang sedang berada dipangkuan cewek itu

Ocha mengangkat sebelah alisnya.

"Janji gak bakal ninggalin lo lagi," papar Rangga.

"Halah bullshit," cibir Ocha.

"Gue serius." Rangga meyakinkan.

"Iya iya iya." Ocha berdiri, menjauh dari Rangga. Kemudian melangkahkan kakinya menaiki tangga yang menuju rumah pohon. Seketika Ocha membelalakkan matanya, menatap nanar foto-foto aibnya.

"Rangga sialan!" murka Ocha.

Rangga yang sudah berdiri di belakang Ocha hanya terkekeh.

"Apaan nih, masa aib gue semua, curang! Awas aja nanti gue pasang foto lo juga," berang Ocha.

"Gak usah repot-repot, Cha. Gue udah inisiatif pasang sendiri nih," tunjuk Rangga pada satu fotonya yang terpajang. Foto bergaya ala candid, dengan pemandangan kebun teh. Foto yang diambil saat mereka liburan ke puncak beberapa bulan lalu.

"Berdosa banget lo sama istri sendiri," gerutu Ocha sambil mendengus sebal.

Rangga terkekeh, lalu tangannya merogoh saku piama.

"Mau?" tanya Rangga, menyodorkan lolipop pelangi berbentuk love.

Tanpa menjawab, Ocha merebutnya dengan cepat. Menikmati lolipop sambil duduk berselonjor di dalam rumah pohon.

Tidak membuang kesempatan, Rangga merebahkan tubuhnya dengan paha Ocha sebagai bantalan. Bahkan Rangga sampai takjub karena tidak ada protesan dari cewek itu.

"Cha," panggil Rangga.

Ocha berdeham singkat.

"Nanti kita mau punya anak berapa?" tanyanya sambil terkekeh.

Ocha melotot galak. "Sekolah dulu biar bener!"

"Ya 'kan rencana masa depan," kilah Rangga.

"Gak mau."

"Kenapa?"

"Lo gak cinta gue, gue juga gak cinta lo," sahut Ocha yang masih berusaha menyembunyikan perasaannya.

Married with Enemy [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang