Nisya Alia Permata. Gadis yang sering disapa Nisya ini merupakan tipikal gadis yang manis, ramah, dan ceria. Kehidupan baik-baik saja, ketika dia belum dipertemukan dengan sosok laki-laki yang Frontal, tidak punya perasaan, dan suka seenaknya sendiri.
Namanya Ryan. Si biang onar SMU Harapan Bangsa, ketua team basket, dan seseorang yang bisa dikatakan salah satu siswa yang berprestasi. Tapi sayang perilakunya tidak mencermin seseorang yang layaknya orang berprestasi.
Pagi ini dilorong koridor, tengah terjadi keributan. Para siswa-siswi SMU Harapan Bangsa Tengah berkerumun disana.
"Urusan kita belom selesai, gue pastikan hidup lu gak akan tenang abis ini!" Ujar Ryan sambil mengangkat jarinya kedepan muka Nisya, dan pergi begitu saja setelah insiden itu terjadi.
Nisya tetap tenang, raut wajahnya tidak menampakan sedikit ketakutan padanya. Dia percaya semua akan baik-baik saja.
"Nisya!" Panggil seseorang dibelakangnya, yang tak lain adalah indah. Sahabat karibnya.
"Iya" jawab Nisya.
"Parah, lu gapapa kan" ujar indah, yang kalo di ekspresikan dia sangatlah khawatir dengan nasib sahabatnya ini.
"Gapapa, santai. Kita harus tenang" ujar Nisya menenangkan diri.
"Lu sih, kenapa harus berurusan sama Ryan. Kan berabe urusannya ntar."
"Ya kan aku gak sengaja loh, dari pada disini mending kita kekelas. Jam pelajaran bentar lagi masuk" Ucap Nisya, serasa merangkul sahabatnya.
*****
Suasana kelas..."Woy ada PR gak!" tanya salah satu murid bernama Aggas ia adalah teman sekelas nya Nisya
"Mampus! Sekarang jam bu Nunik" timpal salah satu teman sebangku Aggas bernama Didit
"Yang baik gue minta contekan dong, Indah cantikkk" panggil Didit kepada indah dan Indah pun menoleh kebalakang lalu mengangkat alis nya sebelah.
"Ngapa lo!" ketus Indah
"Gak jadi deh lo galak, yang galak nyontek nya gak pd takut anjlok nilai gue" balas Didut kemudian ia beralih melirik Nisya
"Nisya, kan lo mah baik jadi--," segera Nisya memberikan buku latihan nya kepada Didit dan Didit mendapat semprotan dari Indah
"Dasar! bilang gue galak takut nilai anjlok segala, tapi soal masih nyontek" Ketus Indah memasang muka sinis
Sedangkan Didit? Mulutnya berbicara seakan meledek Indah
"Nyenyenye"
Jam istirahat pun berbunyi. Banyak siswa siswi yang berbondong bondong ke kantin untuk mengisi perut mereka termasuk Nisya dan Dinda. Sesampainya mereka di kantin mereka langsung mencari bangku kosong, setelah mendapat tempat Indah pun menyuruh Nisya untuk memesan makanan dan Nisya pun segera ke tukang bakso.
Saat Nisya ingin kembali tak sengaja dia menyengol seseorang dan akhirnya pesanan nya pun tumpah terkena baju seseorang, siapa lagi kalau bukan Ryan.
"Lu! Lu cari masalah mulu yah sama gue"ucap Ryan marah. Seketika seisi kantin melihat aksi mereka.
"Maaf, gue nggak sengaja," ucap putri dengan tenang.
"Nggak sengaja Lu bilang? Liat aja gue akan bikin perhitungan sama Lu." Ancam Ryan dan langsung pergi meninggalkan kantin dan Nisya pun segera memesan pesanan nya kembali.
*****
Sinar mentari pagi mulai menerangi hari,seorang gadis mengerjapkan matanya beberapa kali untuk bisa melihat dengan benar.