Lisa tersenyum mengangguk saat beberapa staff melayangkan sapaan padanya dengan ramah. Sembari berjalan di koridor utama, Lisa terkadang mengalihkan pandangan pada pasien---yang juga di bantu oleh keluarga, untuk menikmati hangat nya mentari pagi di taman rumah sakit.
"Dokter Lisa, mau makan siang dimana?" tanya seorang pria bertubuh tegak yang baru saja menghampiri Lisa yang hendak memasuki lift.
Lisa menoleh sebentar dan tersenyum, "Aku akan makan siang nanti."
Pria dengan nametag Jackson Wang itu mengerutkan kening, "Nanti? Ini sudah jam makan siang dokter Lisa."
Jackson menyusul Lisa untuk masuk kedalam Lift, menatapi wanita cantik berkharisma itu dengan seksama.
"Aku ada jadwal pertemuan dengan pasien, tidak bisa ku tunda." respon Lisa dengan ramah.
Jackson mengangguk mengerti, "Kalau begitu, aku akan membeli makan siang untuk mu. Jadi setelah pertemuan mu, kau bisa memakannya di ruanganmu."
Lisa menggeleng pelan, kembali menatap Jackson yang membuat pria itu jadi salah tingkah.
"Tidah usah repot-repot dokter Jackson. Aku akan membeli nya nanti."
Bersamaan dengan itu, pintu Lift terbuka dan menunjukkan angka yang menjadi lantai tujuan Lisa.
Lisa keluar lebih dulu hingga tiba-tiba seseorang memeluk dan menyeret dirinya menjauh yang secara bersamaan pula, lampu hias terjatuh dari lantai atas dan membentur lantai dengan keras. Menghasilkan suara yang gaduh dan menarik perhatian orang-orang yang berlalu lalang. Bahkan Jackson yang masih berdiri di ambang pintu lift, terlihat sangat terkejut dengan kejadian tiba-tiba itu.
Sedangkan Lisa,
Ia tak kalah terkejut nya dengan Jackson, terlebih lagi ia berada dalam pelukan pria asing yang mungkin saja berniat untuk menyelematkannya.
Ingin sekali rasanya mengucapkan terimakasih, namun lidah nya terasa keluh, bahkan mata nya tak henti menatap sorot manik obsidian yang juga menatap nya.
"Hati-hati." ucap pria itu lalu melepaskan pelukan nya dan berlari pergi dari sana.
Membuat Lisa terus menatapi punggung nya yang kian menjauh hinggah Jackson menepuk pundaknya.
"Dokter Lisa, kau baik-baik saja? Apa kau terluka?"
"Tidak. Aku tidak terluka, aku baik-baik saja."
Coming soon | December