DK|Part 24

156 9 0
                                    

Seto Abraham berdiri didepan orang yang sudah membuat anaknya terluka.
Laura, wanita itu langsung di bekap para bodyguard Seto dan dibawalah wanita itu ketempat tersembunyi oleh Seto Abraham.

Laura menatap tajam pria paruh baya itu dengan kilatan emosi.

"Kau benar-benar jahat!" Sentak Laura.

Seto terkekeh
"Ya, aku memang jahat. Siapapun yang menghalangi jalanku maka mereka akan mati ditanganku" jawab Seto.

Laura mengusap wajahnya kasar.
"Apa yang sebenarnya kau cari? Kekayaan? Kurasa itu sudah lebih dari cukup. Kekuasaan? Kau sudah memilikinya. Apa lagi?" Tanya Laura tak habis pikir dengan pria tua itu.

"Biar ku jelaskan sekarang Nona Laura Lie. Aku bahkan tidak butuh kekayaan dan kekuasaan sama sekali. Aku melakukan ini semua adalah sama sepertimu, pembalasan dendam" ucap Seto.

Laura mengerutkan dahinya
"Balas dendam?" Seto mengangguk atas pertanyaan Laura.

"Aku melakukan ini adalah pembalasan dendam. Dimasa lalu, saat aku bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa sering di tindas. Mereka yang berkuasa menganggap remeh kehidupanku yang menurutnya tidak berguna" cecar Seto sambil membayangkan kilatan masa lalu kelamnya.

"Mereka mengahakimi setap orang yang tidak beruang dan tidak berdaya. Hingga pada akhirnya aku lelah bahkan ingin mengakhiri hidup, pada saat itulah aku menanamkan rasa dendam itu di dalam hati. Berusaha keras hingga akhirnya aku berhasil dan membalas tindakan mereka satu persatu" sambungnya lagi membuat Laura yang mendengar itu sedikit kalut.

"Dan Ayahmu! Adalah salah satu dari orang-orang yang menindasku. Memiliki banyak uang membuat dia buta segalanya. Membuat diriku dan juga anak-anakku yang masih kecil sangat menderita." Ujar Seto menjawab kekalutan hati Laura.

Jadi ini semua berasal dari permasalahan masa lalu?!

"Dan kau membunuh Ayahku untuk membalas dendam?" Tanya Laura dengan suara bergetar.

Seto mengangguk
"Kau berbohong! Ayahku tidak mungkin melakukan itu!" Sentak Laura.

"Kau pikir aku berbohong? Tidak Laura, semua itu adalah kenyataannya." Jawab Seto tajam
"Dan aku terkejut saat mengetahui bahwa kau sedang dekat dengan putraku. Aku yakin kalian saling menyukai, dan tiba saat putraku ingin mengungkapkan perasaanya padamu pada saat itu juga aku menceritakan tentang siapa dirimu. Kau! Adalah anak dari salah satu orang yang menyakiti keluargaku dimasa lalu. Dan pasa akhirnya putraku meninggalkan dirimu dan bersedia menerima perjodohan dengan Nadira" lanjutnya dengan tersenyum licik, membuat Laura menatap semakin tajam kearahnya.

"Jadi Abhi tau?" Tanya Laura, lalu terkekeh "Heh, kalian memang pandai berlagak ternyata. Aku akui kalian memang hebat, sangat hebat. Bahkan kalian menjadikan pernikahan Abhi dan Adira sebagai kambing hitam" ujarnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Kau sangat pintar ternyata. Coba saja jika kau bukan anak dari William Lie, aku tidak akan masalah jika kau yang menikah dengan Abhi" Ucap Seto lalu duduk di soffa sambil menatap Laura santai.

"Tapi Ayahmu itu adalah musuh bubuyatanku. Dan ketika Ayahmu memerlukan bantuan untuk usahanya yang hampir bangkrut itu aku menolongnya lewat orang lain. Namun semakin lama Ayahmu semakin tidak tahu diri, dia bahkan berhutang banyak uang padaku. Maka dari itu gantinya adalah project dan juga nyawa William Lie sendiri" ujar Seto lagi tertawa kembali mengingat masa itu.

DUA KEKASIH [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang