3

179 29 5
                                    

'Seokjin aku mau bertanya, sejak kapan 'Sunny Park' berubah menjadi gedung besar?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Seokjin aku mau bertanya, sejak kapan 'Sunny Park' berubah menjadi gedung besar?'

'Tunggu! Bukankah seharusnya disana ada pohon johar, kau ingat tidak?'

'Bahkan kedai minuman milik bibi Cho sudah tidak ada, padahal aku rindu sekali dengan coklat panas buatannya'

'Apa selama itu aku pergi? Sampai-sampai semuanya terasa sangat asing, menurut mu bagaimana Seokjin?'

Dan masih banyak lagi pertanyaan yang mengudara dari bilah bibir Taehyung disepanjang perjalanan mereka. Seokjin yang masih merajuk dengannya, sangat malas untuk menanggapi-- bahkan hanya untuk satu pertanyaan saja.

Bagaimana bisa Taehyung tahu kalau Seokjin marah padanya? 

Bahkan dari raut mukanya, Taehyung sangat tahu kalau teman kecilnya ini sedang dalam mood yang buruk. Benar-benar merasa terabaikan, tapi ia masih tidak mengerti dimana letak kesalahannya.

"Seokjin" 

Hening. Teman kecilnya itu sama sekali tidak menyahut, Taehyung semakin bingung dibuatnya. Sebenarnya apa kesalahan yang telah ia buat hingga Seokjin terus-menerus mengabaikannya dan lebih memilih untuk fokus berkendara.

"Apa aku berbuat kesalahan?" Mungkin memang lebih baik bertanya

Seokjin menghela nafasnya sejenak, sedikit menaruh atensinya kepada Taehyung "Tidak"

"Akhirnya kau menjawabku" setidaknya satu pertanyaannya kali ini terjawab, walaupun sang penjawab terlihat sangat tidak berminat "Lalu, mengapa kau terus mengabaikan ku?"

"Aku sedang menyetir" 

"Hanya itu? Hei perlu kau ingat, mulut tidak ikut serta dalam berkendara jadi, sekiranya kau masih mampu menjawab dan menanggapi beberapa ucapan ku" Alasan yang sama sekali tidak masuk akal, Taehyung menggelengkan kepalanya

"Kau terlalu berisik, bagaimana aku bisa menjawab semua pertanyaan mu kalau kau saja terus bertanya tanpa jeda!" Habis sudah kesabaran Seokjin, mengapa Taehyung selalu saja membuatnya naik pitam sih

"Oh benarkah? Astaga aku tidak menyadarinya" Taehyung menunjukan raut muka terkejut-- seakan tak percaya dengan apa yang telah ia perbuat

"Itu karena kau begitu menyebalkan!"

"Sudah berapa banyak kau bilang aku ini 'menyebalkan? Memangnya apa yang ku perbuat?"

"Aku tidak perduli, mulut mu terus saja mengeluarkan kata-kata yang mampu menyulut emosi ku! Apa menurutmu itu tidak menyebalkan?" Seokjin tidak ingin menurunkan oktaf suaranya, berbicara dengan Taehyung sangat menguras tenaga

"Kata-kata seperti apa yang menyulut emosi mu? Aku kan hanya bertanya mengenai perubahan yang terasa asing dipandangan ku. Kau ini memang hobi sekali marah-marah ya?" Taehyung memandang Seokjin dengan tatapan menyelidik

ClassifiedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang