30. Mood Booster

1.5K 176 3
                                    

Selamat membaca

"Heh bocah! Bangun woi!" Suruh Seungkwan sambil menggoyangkan tubuh Ara.

"5 menit lagi." Jawab Ara masih enggan membuka matanya dengan suara seraknya.

Menghentikan gerakkannya menggoyangkan tubuh Ara, Seungkwan beralih ke ponselnya, "Ije wake up, wake up, wake up, wake, wake up
Wake up, wake up, wake up, wake, wake up
Wake up, wake up, wake up, wake, wake up." Nyanyi Seungkwan sambil mengikuti musik.

Srot...

"Bang matiin musiknya." Suruh Ara masih dengan suara seraknya.

"PARK AREUM! BANGUN!" Ujar Taeil dengan suara toaknya membuat Ara terkejut.

Bangkit terduduk, "Anjim demi perut kunyang!" Ujar Ara kaget mengundang tawa Seungkwan.

"Mampus lu Ra." Ujar Seungkwan sementara Ara hanya bisa planga-plongo mencoba mengumpulkan kesadarannya.

"ARA! BANGUN!" Ujar Jeonghan membuat seketika nyawa Ara terkumpul.

"Masih pagi bang!" Ujar Ara kemudian kembali menidurkan tubuhnya di kasur.

"ARA! INI UDAH JAM 7.50!" Ujar Taeil membuat jantung Ara berhenti berdetak.

Memastikan di jam digital di kamarnya dan benar saja sudah jam 7.53, "Anjim gua kesiangan!" Ujar Ara sambil berlari ke closet roomnya dan mengambil baju seragamnya.

"Lagian, udah di bangun dari tadi juga." Ujar Jeonghan sambil menyender di pintu kamar Ara.

"Astaga bang, adeknya telat jan di panas-panasin. Bantuin siap-siap gitu kek." Ujar Ara sambil menyiapkan seragamnya laku menuju ke kamar mandi.

Menatap kakaknya, "Emang kita pernah di ijinin pegang barangnya bang?" Tanya Jeonghan ke Taeil dan di balas gelengan.

"Udah ah, gua mo siap-siap. Ntar Ara di anterin sapa gitu, supir soalnya dah pada sibuk gegara dia telat bangun." Suruh Taeil kemudian dia meninggalkan kamar Ara.

Setelah Taeil pergi dan Ara mandi, "Woody, masih sama. Parfum papa." Ujar Seungkwan menatap sendu kamar adiknya.

Menghela nafas, "Siap-siap sono lu. Ada kelas pagi kan?" Tanya Jeonghan mengubah topik dan di anggukan oleh Seungkwan.

"Kalo gitu gua bangun si kebo bule dulu. Mo bareng berangkatnya gua, si bule, ama si uwu." Jawab Seungkwan kemudian berdiri dan berjalan keluar dari kamar Ara.

Sekitar hanya 2 menit waktu yang Ara gunakan untuk mandi dan bersiap-siap kemudian Ara langsung bergegas kenuruni tangga.

Aneh emang, jelas-jelas ada lift tapi pake tangga, gempor-gempor dah itu dari lantai 5 turun ke lantai dasar. Emang, Ara tuh kalo dah buru-buru otaknya jadi rada bego, entah ngikutin sapa. Keknya baik bapak Lee Donghae terkasih maupun Nyai Irene tidak ada yang memiliki sifat itu. Jangan-jangan di anak pungut?

"Udah?" Tanya Woozi yang menunggu di depan pintu rumah keluarga Park dan di angguki Ara.

"Yo dah, buru." Jawab Woozi singkat, padat, dan jelas kemudian berjalan menuju mobilnya yang ada di depannya.

Park Family [SEVENTEEN × NCT 2020] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang