\ 00. Prolog : Sementara /

9 3 0
                                    


Jangan lupa vote dan coment^^

Happy Reading))

.¤.¤.¤.

"Seandainya semua orang tak hanya mengandalkan bicara saja, mungkin aku sudah bahagia"
-Tania Alfina Tamara-

.¤.¤.¤.

Langkah kaki beralaskan high heels itu berjalan dengan santainya walaupun hatinya menyiratkan kegelisahan.

Wajahnya terlihat tak berekspresi sekaligus dingin disaat yang bersamaan, sehingga beberapa orang yang berpapasan dengannya memilih untuk menunduk karna takut.

Tepat saat langkah terakhir nya ia menatap sebuah pintu berwarna coklat tua didepannya itu.

Dengan nafas berat yang keluar dari mulutnya ia pun membuka pintu tersebut dan langsung disuguhkan oleh pemandangan yang menyakitkan hatinya.

"To the point! Saya tidak punya banyak waktu untuk berbicara dengan anda, Mr. Alex" Ucapnya dengan nada ketus mengalihkan pandangan lelaki yang hampir menginjak umur 36 tahun itu.

Lelaki yang awalnya sedang bermesraan dengan wanita disampingnya tersebut sontak menarik satu sudut bibirnya membentuk seringaian kecil disana, "Lama tidak bertemu, Mrs. Lexa" wanita itu berdecih pelan lalu menatap datar lelaki yang sedang memeluk pinggang wanita disampingnya possesive.

"To the point saja, tak perlu berbasa basi!" Ucapnya penuh penekanan.

"Kau memang tak pernah berubah dari dulu, sayang"

Wanita tersebut tersenyum miring lantas berkata, "Lalu apa kabarnya dengan dirimu Tuan!? Kau bahkan masih sama bejat nya seperti dulu!"

Senyum lelaki itu pudar mendengarnya, "Kita akan pulang ke indonesia besok! Bersikaplah layaknya tak terjadi apa apa, kau mengerti!?"

"Hanya itu?? Tanpa kau beritau pun, aku pasti akan melakukannya. Lagipula siapa yang ingin putri cantikku bersedih heum??" Lelaki tersebut menggeram kesal mendengarnya.

"Dia putriku!" Tekannya membuat wanita tersebut menatapnya dengan tatapan sendu. Dengan segera ia pun mengalihkan pandangannya tak ingin melihat raut sedih yang terpancar di wajah cantik sang istri.

"Al--

"Anda bisa pergi Mrs. Lexa, urusan kita sudah selesai"

Hatinya mencelos begitu saja mendengar perkataan yang keluar dari mulut suaminya itu. Dengan segera ia pun menghapus jejak air matanya yang entah sejak kapan sudah mengalir deras di pipi mulusnya.

Tak ingin semakin merasakan sakit di hatinya, wanita itupun keluar dari ruangan milik suaminya. Dan pergi kembali ke perusahaannya.

.¤.¤.¤.

"Good morning Mrs. Sugar!"

Bi Inah menggeleng sambil tersenyum kecil melihat betapa senangnya Tania, gadis itu bahkan berputar putar seolah kebahagiaannya yang paling besar disini.

"Happy Birthday Nona manis" Ucap Bi Inah membuat Tania menghentikan aktifitasnya lalu berlari memeluk wanita paruh baya tersebut dengan erat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tania [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang