Kekasih?" ucap Haruto.
Wonyoung menganggukkan kepala. "Gadis cantik dan pemuda pintar. Mereka benar-benar seperti cerita-cerita drama," lanjut Wonyoung menjelaskan.
"Apa Jeongwoo mengatakannya secara langsung?" tanya Haruto.
Wonyoung pun memainkan pipinya dengan kedua telunjuknya, "Sebenarnya tidak. Baik Sulky maupun Jeongwoo tidak pernah mengatakan mereka berpacaran. Tapi coba saja kamu pikir, Jeongwoo yang dingin mau-mau saja dihampiri Sulky setiap hari, bahkan tak jarang Jeongwoo lebih memilih pulang bareng Sulky dibanding Daehwi maupun Baekho. Apa itu namanya kalau bukan pacaran?"
"Apa mereka sudah lama berpacaran?" tanya balik Haruto yang ikut larut dalam asumsi Wonyoung.
"Tidak. Mereka terlihat dekat sepertinya 1 bulan mungkin dari kematian Daehwi dan Baekho," balas Wonyoung.
Mengapa hati kecilku mencurigai adanya keterkaitan Sulky dengan semua ini, ucap Haruto pada dirinya sendiri.
"Haruto, kamu tidak sedang mencurigai Sulky, kan?" ucap Wonyoung seperti dapat membaca isi pikiran Haruto.
"Aku─"
"Sulky terkenal sebagai gadis yang cantik dan lembut. Dia malaikat sekolah kami. Jadi, tidak mungkin dia terlibat dalam hal ini."
"Aku tidak mencurigai, Sulky. Tapi bagaimana jika ternyata orang tersebut cemburu dengan kedekatan Jeongwoo dan Sulky, sehingga berusaha menyakiti Jeongwoo?" ucap Haruto.
Wonyoung pun terdiam sejenak, "Apa mungkin ada orang yang cemburu sampai mau membunuh?"
"Apapun kemungkinan itu bisa saja terjadi. Sulky─ kamu tahu dimana anak itu?" tanya Haruto pada Wonyoung.
"Aku punya alamat rumahnya, karena dulu aku pernah main kesana. Tapi aku tidak bisa pastikan dia masih tinggal di rumah itu atau tidak."
"Tidak apa. Berikan saja padaku, Wonyoung," ucap Haruto dan kemudian Wonyoung mencari kertas untuk menuliskan alamat Sulky.
"Ini Haruto. Tapi jika kamu memang bersikeras untuk mencari tahu mengenai hal ini, saranku berhati-hatilah. Kita ini public figure. Segala yang kita lakukan dipantau banyak orang. Jangan memberikan celah bagi haters untuk membuat hoax atas hal yang kita lakukan," ucap Wonyoung sambil memberikan secarik kertas tersebut.
"Terima kasih banyak, Wonyoung," ucap Haruto sambil membungkukkan badannya sebelum meninggalkan Wonyoung.
Dari dulu sampai sekarang, Jeongwoo selalu dikelilingi orang-orang yang perhatian padanya. Such a lucky boy, batin Wonyoung sambil melihat Haruto berlalu.
.
.
"Ayo tetap semangat semuanya," ucap Hyunsuk di tengah-tengah latihan mereka. Baru saja selesai dengan lagu comeback kedua, mereka sekarang sudah mempersiapkan untuk lagu comeback ketiga. Lagu ketiga ini mengedepankan unsur dance, sehingga latihan mereka jauh lebih berat dari sebelumnya.
"Tolong istirahat sepuluh menit saja, Hyunsuk hyung," ucap Junkyu sambil melambai-lambaikan tangannya dengan lemah. Hyunsuk adalah pemuda perfeksionis, dia tidak akan mau menghentikan latihan jika masih melihat kesalahan-kesalahan kecil. Tak jarang member lain yang harus mengingatkan limit kesanggupan berlatih mereka.
"Sebaiknya kita beristirahat 10 menit dulu, seperti yang diucapkan Junkyu," ucap Jihoon menepuk pundak Hyunsuk.
Hyunsuk pun memandang setiap member grupnya yang sudah letih. "Baiklah, kita istirahat sepuluh menit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongwoo, Jeongwoo and Jeongwoo
Fanfiction**Completed** Jeongwoo adalah mood maker bagi Treasure, grup yang sedang naik daun tahun ini. Karakter yang dapat berubah dengan cepat, dari menggemaskan menjadi berkarisma, mampu membius para Teume, sebutan untuk fans mereka. Sayangnya, tidak semua...