Study Tour #2

7.1K 33 7
                                    

Kegiatan study tour kali ini ternyata cukup menyenangkan. Aku pikir kegiatan ini akan menjadi kegiatan yang membosankan. Ternyata kegiatan ini cukup asik dan seru.

Sebelumnya aku khawatir dan malu kalau sampai teman-temanku tahu kalau aku ngompol, namun sepanjang kegiatan ini berlangsung sepertinya belum ada yang menyadari celanaku yang basah ini.

Aku dan Alya pun sama-sama keliling museum untuk mencari hal yang bisa dicatat atau difoto. Dan tak sadar selama melakukan kegiatan itu ternyata celanaku sudah tidak tampak basah lagi. Walaupun masih terasa agak lembab kalau dipegang, namun tidak seperti tadi saat aku ngompol basahnya.

Lalu tibalah waktu istirahat. Kami semua duduk di area luar museum dan menikmati makan siang. Menu untuk makan siangnya adalah ayam geprek. Tentunya saya sangat suka ini, walaupun saya tidak suka pedas, tetapi saat aku coba sambalnya tidak terlalu pedas.

Saat sedang makan, akupun kemudian mulai merasakan pedasnya dari sambal pada ayam geprek ini, dan tanpa pikir panjang aku langsung menghabiskan air minum yang diberikan bersama makan siang tadi untuk menghilangkan rasa pedas di mulutku. Dan saat makan aku terus minum karena kepedesan.

Selesai makan kita semua melanjutkan ke tempat kunjungan berikutnya. Karena tempat kunjungan terakhir berada dekat dengan pasar oleh-oleh. Akupun membeli beberapa barang untuk aku bawa pulang nanti. Rasanya kurang jika berkunjung ke suatu tempat tanpa membawa barang khas dari tempat tersebut.

Tak terasa sudah sore hari, dan saatnya kita semua pulang. Kali ini aku merasa sedikit kebelet, dan karena aku tak mau mengulangi kejadian tadi pagi, kali ini aku ingin pergi ke toilet sebelum naik ke bus. Dan kebetulan di dekat kami ada mini market yang memiliki toilet umum. Akupun mampir sebentar kesana untuk pipis sebentar.

Selagi pipis aku sambil meraba celana jeansku yang masih terasa sedikit lembab dan tentunya celana dalamku juga lembab. Aku cium ternyata masih tercium bau pesing dari bekas ompol tadi pagi.

"Untung aja gk ada yg tau kalo gua ngompol"
Gumamku setelah aku mencium celanaku.

Setelah selesai pipis, akupun bergegas ke bus. Lalu setelah masuk, kita semua diabsen terlebih dahulu. Setelah semuanya lengkap, bus pun berangkat.

Sial bagi ku, karena aku pipis tadi aku jadi dapat kursi di bagian tengah, ditambah aku sebelum perjalanan tadi lupa minum obat anti mabuk. Tak lama setelah perjalanan akupun mulai merasa mual dan pusing.

Alya duduk bersebalahan dengan aku kali ini. Sesekali Alya mencoba mengajak berbicara denganku, namun karena rasa pusing dan mual aku hanya berdiam diri sambil melihat kaca bus. Ditambah saat ini di luar sedang hujan yang tentunya membuat AC di dalam mobil menjadi sangat dingin bagiku.

Sepertinya kesialanku bertambah karena aku mulai merasa kebelet pipis. Walaupun sebelum berangkat aku sudah pipis, mungkin karena sebelumnya aku banyak minum karena kepedesan tadi siang.

Saat ini aku mulai merasa lemas, sesekali ingin muntah, namun aku tahan, dan akupun mulai merasa mengantuk, mungkin karena lelah di museum.

Rasa kebeletku semakin menjadi-jadi. Kali ini aku sudah sangat kebelet, ditambah lemas dan mual karena mabuk kendaraan. Akupun hanya bisa menahan pipisku sekuat tenaga dengan tangan agar tidak ngompol.

Alya yang melihatku tampak gelisah dengan tanganku yang dihimpit paha bertanya

"Firda....oyy....lu gpp Fir?"

"Gpp kok". Jawabku lemas.

"Lu kebelet ya Fir?"

"I...iya, heran gua juga padahal tadi udah pipis"

Beruntung sekitar setengah jam kemudian, kita berhenti di rest area. Dikarenakan hujan kita semua berhenti sementara. Akupun akhirnya bisa bernafas lega karena bisa pergi ke toilet.

Badanku terlalu lemas untuk langsung bangun dan jalan. Akupun meminta bantuan Alya untuk bersama turun bus. Dan akupun digandeng Alya untuk turun dari bus dengan tangan yang sambil menahan pipis.

Setelah turun dari bus kita langsung bergegas berteduh karena sedang hujan. Sesampainya di tempat berteduh, aku langsung merasa mual dan ingin muntah. Beruntung aku bisa menahannya, namun akibatnya aku menjadi ngompol sedikit. Untungnya masih bisa ditahan.

Akupun lanjut ke toilet dengan Alya. Saat berjalan kepalaku sangat pusing. Aku mulai merasakan kalau pipisku kembali keluar sedikit. Beruntung kita sudah sampai di toilet.

"Eh Alya, tolong bukain dong pintunya, gua udah kebelet banget nih".

"Iya Fir, jangan ngompol lagi lu ya. Masa udah gede masih ngompol sih"

"Bacot lu lah, cepetan atuh, gua udah kebelet nih"

"Iya iya, noh masuk sono"

Akupun bergegas masuk dan langsung membanting pintu dengan keras. Akupun langsung berusaha membuka celana. Beruntung aku tidak memakai ikat pinggang jadi sepertinya akan mudah.

Kenyataannya tidak, karena kepalaku yang sangat pusing aku kehilangan fokus, ditambah badan yang lemas sehingga aku berusaha membuka celana sambil bersandar di tembok.

Saat berusaha melepas celana mendadak aku mual dan merasa ingin muntah. Aku bisa menahan muntah, namun tidak dengan pipisku. Aku mulai merasakan air mengalir di kakiku. Segera aku manahannya dengan tangan, namun sepertinya sia-sia. Aku hanya bisa menunduk pasrah sambil melihat celana jeansku yang basah karena ngompol.

Rasanya sudah terlambat, jadi aku biarkan saja lanjut ngompol. Aku hanya berdiri bersandar di tembok sambil ngompol. Dan akupun jongkok karena masih terasa pusing sambil pipis di celana.

Lalu tiba-tiba aku terbangun, aku merasakan kalau aku menduduki sesuatu yang basah dan hangat. Akupun melihat ke bawah dan ternyata celanaku sudah sangat basah, dan kursi yang aku duduki pun juga basah, dan di bawahku ada genangan air. Dan aku baru sadar kalau tadi aku sedang menahan pipis.

Ternyata aku ngompol di toilet tadi hanya mimpi, kenyataannya aku tertidur di bus dan ngompol saat tidur. Tak lama setelah aku sadar Alya memberi tahu aku.

"Eh Firda, lu ngompol ya"

Aku hanya diam sambil menahan malu.

"Tadi gua kira mah apaan kaki gua kena air netes-netes, gua kita air AC tadi mah, gk taunya gua liatin lu ngompol"

"Sorry ya Alya, sorry banget pokoknya, gua juga gk sadar kalo ngompol, tadi gua emang kebelet, tpi gua ngompolnya pas tidur"

"Iya Fir gpp. Eh, itu di kolong kursi lu banjir loh tapi"

"Ah masa? Emang banyak ya"

"Banyak itu loh, tadi aj sampe netes kena kaki gua, nih celana gua juga kena ompol lu dikit nih"

Akupun melihat ke kursi belakang, beruntung di belakangku tidak ada yang duduk. Untuk sementara aku masih belum ketahuan kalau ngompol.

Tak lama temanku yang duduk di depan sadar kalau kolong kursinya basah. Dia pun melihat ke belakang

"Eh, ini minum lu tumpah deh kayaknya"

(Dia kemudian melihat celanaku yang basah)

"Firda, lu ngompol? Jadi ini basah dari pipis lu?"

Aku hanya bisa diam dan menahan malu. Dan seketika keadaan bus yang sunyi menjadi berisik karena tahu kalau aku ngompol di dalam bus. Aku hanya bisa diam menahan malu dan menangis kecil. Lalu guruku pun datang dan berusaha menenangkan murid yang lain supaya diam.

Tak lama kemudian aku kembali merasa kebelet pipis. Dan aku sadar kalau aku merasa beser akibat terlalu banyak minum saat kepedan tadi, ditambah udara dingin yang membuatku ingin pipis terus.

Akhirnya kita semua sampai di tujuan. Karena aku masih merasa kebelet, sebelum bus berhenti aku kembali mencoba ngompol lagi sambil duduk. "Toh lagian yg lain juga udah pada tau kalo aku ngompol".
Akupun ngompol lagi di kursi. Setelah turun dari bus aku berlari menjauhi kerumunan dan disana akupun kembali ngompol sambil menuntaskan sisa pipisku.

Saat kembali masuk sekolah, aku mendapat julukan baru, yaitu Firda Ngompol. Dan setelah kejadian itu, terkadang aku ngompol saat tidur. Dan akupun jadi mulai suka ngompol dengan sengaja.

Kumpulan Cerita NgompolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang