Hidup Harus Dinikmati

35 4 0
                                    

Hidup Harus Tetap Dinikmati

************************************
Sejak kemarin sore, sampai tadi subuh, pikiran saya tidak berhenti berputar.

Ada begitu banyak ide tulisan yang ingin saya tuangkan.

Tema tulisan  saya selama ini  biasanya hanya berputar pada masalah keayahbundaan yang  saya beri tanda  #ParentingLife.

Dan juga masalah pernikahan yang ditandai dengan #MarriageLife.

Tapi, sejak bergabung di Komunitas Bisa Menulis, banyak sekali hal di luar itu  yang ingin saya eksplor.

Mungkin terpengaruh dengan tulisan teman-teman yang saya baca di grup tersebut.

Kemarin mencoba menulis cerita fiksi pertama saya, dengan judul #KasurPalembang. Alhamdulilah, respon pembaca di luar dugaan.

Ada 41 orang memencet tombol suka dan dua orang menulis di kolom komentar. Padahal saya pikir sebelumnya akan sepi dari apresiasi.

Entah 41 orang itu benar-benar membaca atau hanya sekedar mengklik saja untuk menghargai, seperti yang biasanya saya lakukan pada tulisan-tulisan yang saya tidak tertarik untuk membacanya.

Ternyata, efek dari pembaca menekan tombol suka itu luar biasa bagi seorang author. Dia jadi semangat untuk menulis lagi dan mencari ide-ide baru untuk tulisannya.

Apalagi jika ada yang komentar positif atau memberi masukan, jadi tambah semangat lagi, dan lagi.

Dan itulah yang saya rasakan sekarang. Terlalu bersemangat,  sampai-sampai  lupa tujuan saya menulis sebenarnya.

Tujuan saya menulis adalah untuk menikmati hidup. Memberikan penghargaan pada diri saya sendiri.

Dulu, saya selalu menuntut diri untuk bisa ini dan itu.

Jika ada seseorang yang cemerlang luar biasa, saya harus menjadi seperti dia.

"Saya bisa, pasti bisa!", begitu saya mensuggesti diri.

Yang pada akhirnya, ketika pencapaian tidak sesuai keinginan, akan ada perasaan kecewa pada diri sendiri.

Menganggap diri lemah, payah dan tak berguna.

Padahal setiap orang memiliki proses dan jalan hidup yang berbeda-beda.

Memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda-beda.

Bukan berarti tidak boleh punya harapan dan cita-cita, bukan juga tidak boleh belajar dari kesuksesan orang lain.

Tapi, hendaknya apapun yang kamu cita-citakan, kamu tetap harus menjalani hidupmu apa adanya.

Mencintai diri sendiri, dan menikmati apapun proses hidup yang Allah tentukan.

Kalau ada sesuatu harapan atau rencana-rencana untuk masa depan, tulis saja dulu di buku catatan, tumpahkan dalam doa-doa harian, dan wujudkan pelan-pelan.

Apresiasi dirimu, sebelum berharap apresiasi dari orang lain.

Love your self and live your life.

Salam Sayang
_Ummu Hafsah_
#CatatanUmmuHafsah #CurhatUmmuHafsah

Self Love and MotivationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang